Melihat Tradisi Memandikan Rupang di Vihara Dharmayana Kuta Jelang Imlek

Badung

Melihat Tradisi Memandikan Rupang di Vihara Dharmayana Kuta Jelang Imlek

Agus Eka - detikBali
Senin, 16 Jan 2023 06:30 WIB
Pembersihan rupang di Wihara Dharmayana Kuta, Badung, jadi ritual rutin jelang Imlek. (Agus Eka)
Foto: Pembersihan rupang di Wihara Dharmayana Kuta, Badung, jadi ritual rutin jelang Imlek. (Agus Eka)
Badung -

Tradisi memandikan atau pembersihan rupang para dewa jadi salah satu prosesi yang tak pernah terlewatkan dari perayaan Tahun Baru Imlek. Tradisi yang umum dilakukan di beberapa kongco atau vihara ini punya jadwal berbeda-beda.

Namun di Vihara Dharmayana, Kelurahan Kuta, Kabupaten Badung, Bali dilakukan sepekan jelang Imlek setiap tahunnya. "Jadi kami libatkan pangempon kalau di Bali. Sebagai pelaksana harian di Wihara ini," tutur Adi Darmaja penanggung jawab Vihara Dharmayana Kuta, Minggu (15/1/2023).


Kata Adi Darmaja, agenda pembersihan rupang dan bagian vihara lainnya sudah dilaksanakan sejak Sabtu kemarin. Para pengurus vihara bersama para umat lainnya, baik para pemuda maupun ibu-ibu PKK sudah datang sejak pagi.

Ada ratusan patung para dewa diturunkan dari altar lalu dibasuh dengan beberapa jenis air kembang. Setelah dilalui dengan proses pembersihan, semua rupang dikeringkan dengan cara khusus dengan cara dijejer di depan vihara.

Setelah umat istirahat, rupang-rupang yang sudah kering dan bersih kembali di tata di altar. "Semua rupang itu kami susun kembali ke tempat semula. Selain itu alat-alat persembahyangan juga kami rapikan dan ditata ulang," tutur Adi.

Pria yang juga sebagai kepala suka-duka Banjar Dharma Semadi Kuta ini menjelaskan para pengurus berani menurunkan arca suci tersebut karena para dewa dipercaya sudah kembali ke langit untuk sementara. Sebab umat meyakini rupang suci itu menjadi tempat bersemayamnya para dewa-dewi.

Ritual mengantar para dewa-dewi itu dilakukan melalui persembahyangan yang disebut Song Shen. Ketika para dewa meninggalkan stana di arca, dikisahkan para dewa sedang menghadap dewa langit untuk melaporkan peristiwa di dunia selama setahun.

Termasuk doa dan permintaan para manusia selama ini. Saat itu juga, rupang dipercaya telah hampa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengurus vihara mulai menurunkan satu-persatu rupang dari atas altar. Semuanya dijejer rapi di beberapa tempat untuk kemudian dibersihkan dengan berbagai macam air kembang.

Tidak hanya bertugas memandikan rupang atau arca para dewa, mereka juga ditugasi menghias beberapa ruangan dengan pernak-pernik Imlek.

Seperti pemasangan lampion yang digantung di atas halaman vihara. "Mereka terbagi dalam beberapa kelompok," kata Adi Darmaja.

Imlek kali ini menurutnya sangat istimewa karena dilaksanakan tidak lagi di tengah pembatasan masyarakat. Karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut, pihaknya prediksi sekitar 2 ribu umat akan hadiri pelaksanaan ibadah Imlek.




(nor/hsa)

Hide Ads