.webp)
Perayaan Imlek 2576 Kongzili sudah di depan mata. Warga Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang merayakan pergantian tahun pada Rabu (29/1/2025) mulai memburu hampers Imlek.
Salah satu hampers atau parsel yang diburu adalah parsel buah. Penjual parsel buah, Alan mengatakan tokonya yang berada di Jalan Sayangan, Kelurahan 17 Iiir, Kecamatan Ilir Timur (IT) I, Palembang itu sudah mulai ramai sejak seminggu sebelum Imlek.
"Sudah ramai orang beli parsel sejak 7 hari sebelum Imlek. Puncaknya besok hari Minggu (26/1) dan biasanya masih akan ramai sampai H-1 Imlek," ungkapnya, Sabtu (25/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alan menjelaskan hampers merupakan salah satu tradisi Imlek yang bermakna saling memberi. Menurutnya, hal itu juga sebagai bentuk cinta kasih kepada kerabat, terutama orang tua.
"Orang beli hampers untuk saling berbagi, saling memberi. Tanda cinta kasih, terutama untuk orang tua," jelasnya.
Dalam sehari, kata Alan, bisa menjual ratusan kotak berbagai jenis buah. Harganya bervariasi, dari ratusan ribu Rupiah untuk sekotak jeruk, hingga Rp 1,2 juta untuk sekotak ceri yang merupakan buah tahunan saat Imlek.
"Sehari bisa ratusan kotak terjual. Paling banyak dicari itu jeruk dan apel," katanya.
Salah seorang pembeli parsel buah, Yeni mengatakan membeli parsel buah adalah tradisi yang dilakukan tiap menjelang Imlek. Tak tanggung-tanggung, 7 kotak buah berbagai varian diborongnya untuk menyemarakkan pergantian tahun.
"Sudah tradisi beli buah banyak untuk dimakan sendiri dan dikirim ke keluarga di Jakarta. Buah (yang dibeli) ada jeruk, ceri, dan stroberi," katanya.
Selain parsel buah, paket berisi cangkir dan snack juga cukup digandrungi masyarakat. Pegawai salah satu penjual hampers Imlek, Azanatun mengatakan puluhan pesanan datang tiap hari ke tokonya yang berada di Jalan Gersik, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan IT II, Palembang.
"Satu hari bisa 20-30 pesanan. Mayoritas beli parsel pajangan cangkir dan kue kering," ungkapnya.
 Penjual hampers di Palembang mulai ramai pembeli jelang Imlek/ Foto: Sabrina Adliyah |
Atun menyebut parsel-parsel tersebut dibanderol dengan harga Rp 308 ribu hingga Rp 1,2 juta. Tahun ini, toko yang telah berdiri sejak 2017 tersebut mengalami peningkatan pesanan mencapai 40%.
"Pesanannya mulai ramai sejak dua minggu mendekati Imlek. Tahun ini, ada peningkatan sekitar 40% dibanding Imlek tahun lalu, mayoritas pembelinya memang langganan dari tahun ke tahun," katanya.
Selain offline, kata Atun, toko tersebut juga membuka pesanan melalui e-commerce. Menurutnya, pesanan paling jauh datang dari Provinsi Bengkulu.
"Untuk parsel, pembelinya mayoritas dari sekitaran Palembang. Kalau dari luar (kota), paling jauh kita kirim ke Provinsi Bengkulu. Parsel isi snack dan cangkir 2," rincinya.
(sun/dai)
