Tulisan keempat dari lima tulisan.
Beberapa orang laki-laki nekat menceburkan diri ke laut demi memburu uang koin yang dilemparkan oleh penumpang kapal. Pemandangan itu kerap dijumpai saat hendak menyeberang di Selat Bali. Para pemburu uang koin itu dikenal dengan nama anak logam.
Anak-anak asal Kelurahan Gilimanuk, Jembrana, Bali, itu tanpa rasa takut melompat dari atas kapal. Mereka pun meloncat dengan berbagam gaya, dari bergelantungan di kapal hingga salto. Cuaca buruk yang kerap meliputi perairan Selat Bali tak menyurutkan niat anak logam.
Baca juga: Penghibur Penumpang di Pelabuhan Gilimanuk |
Ilham (20), salah satu anak logam di Pelabuhan Gilimanuk menyadari risiko dari aktivitasnya sehari-hari itu. Selain harus kucing-kucingan dengan petugas pelabuhan, mereka juga memiliki risiko kematian. Terlebih, mereka menceburkan diri ke laut sedalam sekitar 20 meter.
"Selain itu, (risikonya) terseret arus atau terbentur kapal saat melompat," tutur Ilham saat ditemui detikBali di Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (10/1/2023).
Risiko lainnya anak logam yakni nyawa melayang akibat terseret baling-baling kapal. Namun, Ilham tak khawatir karena sudah tahu betul ancaman itu dan bisa menghindarinya.
"Harus hati-hati dan waspada juga. Pelajari arus air dan tanda-tanda kapal yang akan berangkat," imbuhnya.
Anak logam lainnya, Dany (22) juga mengakui aktivitas tersebut berbahaya. Namun, kini ia sudah terbiasa karena sudah menjadi anak logam sejak SD.
Baca juga: Cuan Anak Logam di Selat Bali |
"Dulu pertama memang takut, tapi saat ini sudah terbiasa," kata Dany.
Di sisi lain, Ilham menuturkan anak logam di Pelabuhan Gilimanuk tak hanya nyemplung untuk mencari koin atau uang kertas yang dilempar penumpang kapal. Menurutnya, mereka juga kerap membantu mengambilkan barang bawaan penumpang kapal yang terjatuh ke perairan.
Mereka siap membantu tanpa memikirkan imbalan. "Kami sering mengambil barang seperti tas, topi, atau kacamata penumpang yang terjatuh ke laut dan tidak mengharapkan upah."
Ilham menyadari menjadi anak logam sangat berisiko. Namun, sulitnya mendapatkan pekerjaan membuat dia tidak memiliki pilihan lain. "Saat ini (dapat) kerjaan susah, jadi sambil menunggu ada yang ajak kerja," tandasnya.
Simak Video "Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk Ditutup Sementara"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/gsp)