Menghindari Petugas Pelabuhan, Meraup Cuan di Laut

Jembrana

Menghindari Petugas Pelabuhan, Meraup Cuan di Laut

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Minggu, 15 Jan 2023 12:30 WIB
Anak logam di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Selasa (10/1/2023).
Anak logam di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Selasa (10/1/2023). Foto: I Putu Adi Budiastrawan/detikBali
Jembrana -

Tulisan ketiga dari lima tulisan

Dany harus berhati-hati sebelum menceburkan dirinya ke pinggir Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Tujuannya, agar ngelogam, mencari rezeki dengan menunggu penumpang kapal melemparkan uang logam atau kertas ke laut, tidak diketahui petugas pelabuhan.

"Jadi kami harus pintar mengelabui petugas yang ada di pelabuhan," tuturnya kepada detikBali Selasa (10/1/2023). "Ketika ada petugas ya lari atau berenang menjauh," ujar Dany.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dany mengungkapkan, anak logam -sebutan mereka yang lompat dari kapal dan berenang di pinggir Selat Bali demi dapat uang dari penumpang kapal- harus jeli melihat situasi sebelum ngelogam. Sebab, petugas Pelabuhan Gilimanuk tak segan-segan mengejar mereka.

Bahkan, para petugas juga sering menunggu mereka di pinggir pantai. Anak logam yang sudah lelah berenang lebih memilih menepi ke pantai dan ditangkap petugas dari pada harus tenggelam di Selat Bali.

ADVERTISEMENT

Dany menerangkan anak logam memiliki cara menghindari petugas. Misalkan, mereka memilih dermaga dua dan dermaga ponton yang tidak dijaga petugas.

"Di situ paling aman, selain jauh dari pos keamanan, akses melarikan diri menyusuri pantai juga gampang," tutur pria berusia 22 tahun tersebut.

Dany menuturkan uang dari ngelogam cukup menjanjikan. Saat hari biasa atau bukan musim libur, ia bisa mendapatkan uang Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.

Petugas Pelabuhan Gilimanuk, Dany melanjutkan, biasanya memburu anak logam saat ada kunjungan pejabat. Namun, ia dan teman-temannya sudah mengetahui dan bisa menghindari para petugas itu. "Padahal kan tidak mengganggu ya, malah di kejar," tutur mantan pegawai hotel di Denpasar itu.

General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Muhammad Yasin terus berupaya menertibkan anak logam. Bahkan, petugas ke rumah anak logam dan mengedukasi orang tuanya terkait bahayanya ngelogam. Namun, karena kebutuhan, mereka tetap ngelogam.

Menurut Yasin, tak selamanya petugas Pelabuhan Gilimanuk bisa mencegah anak logam ngelogam. "Petugas keamanan juga pasti ada titik lengah, sehingga mereka lolos," tuturnya.

Yasin bakal menggencarkan kembali pengawasan untuk mencegah anak logam ngelogam. "Akan kami gencarkan lagi patroli di sekitar Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, sehingga kegiatan menantang bahaya ini bisa diminimalisasi," katanya.




(gsp/iws)

Hide Ads