Hikayat Pohon Randu 'Raksasa' yang Tumbang Tertiup Angin

Badung

Hikayat Pohon Randu 'Raksasa' yang Tumbang Tertiup Angin

Triwidiyanti - detikBali
Selasa, 10 Jan 2023 05:45 WIB
Penanganan pohon raksasa jenis Kepuh oleh BPBD Badung di Jalan Pantai Kelan, Kuta, Badung Senin (9/01/2023). Triwidiyanti/detikBali
Penanganan pohon raksasa jenis randu atau kepuh oleh BPBD Badung di Jalan Pantai Kelan, Kuta, Badung Senin (9/01/2023). Triwidiyanti/detikBali
Badung -

Ni Wayan Juli Mastini (45) tampak emosional saat menceritakan detik-detik pohon kepuh (randu) raksasa yang menghancurkan rumahnya pada Senin (2/1/2023). Sore itu, angin bertiup kencang. Sekitar pukul 16.00 Wita, krakkkk... pohon kepuh berusia sekitar 50 tahun itu tumbang. Bangunan rumah berarsitektur Bali miliknya hancur.

Warga Banjar Kelan Abian, Kuta, Badung, Bali, itu mengaku tidak berada di rumah saat kejadian. Tetapi ketika itu ada ayah, menantu, bersama cucunya yang berusia 3,5 tahun di dalam rumah. "Anak dan cucu saya masih trauma. Kepalanya kena pecahan genteng," tutur Mastini saat ditemui detikBali di rumahnya, Senin (9/1/2023).

Mastini mengaku sudah jauh-jauh hari meminta kepada Desa Adat Kelan untuk menebang pohon tua tersebut. Dahannya yang besar kerap patah dan jatuh menimpa atap rumahnya. Namun, keluhan Mastini tak digubris hingga kini mengalami kerugian mencapai Rp 500 juta karena rumahnya hancur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah sering kami mengeluh karena berdampingan dengan pohon itu. Dan sekarang tumbang," imbuhnya.

Mastini menegaskan dirinya tidak memiliki masalah dengan keluarga pemilik pura, tempat pohon tua itu tumbuh. Bahkan, ia pernah mengatakan bersedia iuran untuk menebang pohon tersebut.

ADVERTISEMENT

"Katanya Jero Bendesa tidak berani menandatangani karena ada pura," ujarnya.

"Alasannya karena ada pura dan ini pohon suci. Kalau sudah begini bagaimana?" keluhnya.

Penanganan pohon raksasa jenis randu atau kepuh oleh BPBD Badung di Jalan Pantai Kelan, Kuta, Badung Senin (9/01/2023).Foto: Penanganan pohon raksasa jenis randu atau kepuh oleh BPBD Badung di Jalan Pantai Kelan, Kuta, Badung Senin (9/01/2023).(Triwidiyanti/detikBali)

Sementara itu, I Nyoman Sandy selaku perwakilan keluarga Pura Taman Sari menyebut bahwa pohon kepuh yang tumbang itu sejak dahulu sudah tumbuh di depan areal pura. Menurutnya, pohon tersebut tumbuh begitu saja dan tidak ada yang menanam.

"Sesuai kepercayaan orang tua dulu, ada yang takut dan ada yang berani untuk menebang," kata Sandy.

Ia mengakui Mastini pernah meminta agar pohon tersebut ditebang. Namun karena ada kepercayaan bahwa jika ditebang akan timbul bencana, maka rencana penebangan itu pun urung dilakukan. Tak hanya rumah Mastini, palinggih dan tembuk pura itupun turut hancur.

"Enggak nyangka. Namanya musibah, jelas kami prihatin. Kami juga kena musibah, palinggih dan tembok hancur," imbuhnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung masih menangani pohon 'raksasa' yang tumbang di kawasan Banjar Kelan Abian, Kuta, Badung, Bali, Senin (9/1/2023). Kepala Pelaksana BPBD Badung I Wayan Darma mengatakan untuk memotong pohon tumbang berukuran besar perlu keahlian khusus. Apalagi, pohon tersebut tumbang di jalan sempit yang menjadi akses wisatawan menuju Pantai Kelan.

"Hampir seminggu ditangani pas hari raya Galungan. Kami targetkan tiga hari ke depan harus tuntas," kata Darma di Jalan Pantai Kelan, Pura Taman Sari, Kecamatan Kuta, Badung, Senin (9/01/2023).




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads