Pelabuhan Gilimanuk Kembali Ditutup 2 Jam, Antrean Kendaraan Mengular

Jembrana

Pelabuhan Gilimanuk Kembali Ditutup 2 Jam, Antrean Kendaraan Mengular

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Sabtu, 07 Jan 2023 16:36 WIB
Antrean kendaraan mengular di areal Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, akibatΒ penutupan aktivitas penyeberangan,Β Sabtu (7/1/2023). (Foto: Istimewa)
Antrean kendaraan mengular di areal Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, akibatΒ penutupan aktivitas penyeberangan,Β Sabtu (7/1/2023). (Foto: Istimewa)
Jembrana -

Aktivitas penyeberangan di Selat Bali kembali ditutup sementara akibat angin kencang mencapai 30 knot, Sabtu (7/1/2023). Penutupan penyeberangan selama 2 jam lebih itu membuat antrean kendaraan mengular di areal Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

"Penundaan pelayanan dimulai pukul 14.15 Wita hingga 16.35 Wita, selama 2 jam 20 menit. Perintah dari Pelabuhan Ketapang lantaran cuaca buruk akibat angin kencang," ungkap Korsatpel Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Sastrawan, Sabtu (7/1/2023).

Sastrawan mengakui terjadi penumpukan kendaraan akibat penutupan pelabuhan. Namun demikian, antrean kendaraan hanya tertahan di areal Pelabuhan Gilimanuk dan tidak sampai ke Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Areal pelabuhan sudah penuh dengan kendaraan, namun kami arahkan ke areal parkir manuver," jelasnya.

Penutupan aktivitas penyeberangan di Selat Bali ini terjadi berturut-turut selama dua hari terakhir akibat cuaca buruk. Sastrawan berharap seluruh pengguna jasa pelayaran di Pelabuhan Gilimanuk bersabar.

ADVERTISEMENT

"Kami harapkan masyarakat bersabar, kami lakukan buka tutup untuk mencegah bahaya jika dipaksakan berlayar," imbuhnya.

Sastrawan menyebut cuaca di Selat Bali yang tak menentu akan terus dipantau. Sistem buka-tutup pelabuhan akan dilakukan jika cuaca kembali tak bersahabat untuk melakukan pelayaran di Selat Bali.

"Kami hanya bisa menunggu situasi cuaca membaik. Kemarin dari kantor BPTD sudah mengeluarkan imbauan terkait cuaca ekstrem dan gelombang tinggi terhadap operator kapal lintas Ketapang-Gilimanuk," pungkasnya.




(iws/hsa)

Hide Ads