Padat Kendaraan, Kapolda Bali Minta Turis-Warga Tak Parkir di Bahu Jalan

Denpasar

Padat Kendaraan, Kapolda Bali Minta Turis-Warga Tak Parkir di Bahu Jalan

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Jumat, 30 Des 2022 11:13 WIB
Kapolda Bali bertemu dengan sejumlah komponen masyarakat dalam agenda Jumat Curhat di Taman Inspirasi Muntig Siokan, Kota Denpasar, Jumat (30/12/2022). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Foto: Kapolda Bali bertemu dengan sejumlah komponen masyarakat dalam agenda Jumat Curhat di Taman Inspirasi Muntig Siokan, Kota Denpasar, Jumat (30/12/2022). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar -

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra meminta agar bahu jalan tidak dipakai sebagai tempat parkir oleh masyarakat dan wisatawan. Hal itu dilakukan demi meminimalisir adanya kemacetan di tengah banyaknya orang berwisata ke Bali saat momentum Natal dan tahun baru (Nataru).

"Karena kita tahu Bali ini jalannya kecil. Kalau sudah dipakai bahu jalannya atau apa dipakai parkir, pasti efeknya jumlah kendaraan yang melewati jalan tersebut terhambat," kata Putu Jalan saat Jumat Curhat bersama masyarakat di Taman Inspirasi Muntig Siokan, Kota Denpasar, Jumat (30/12/2022).

Kapolda menjelaskan, bahwa Bali sekarang ini kembali mulai bergeliat. Puncaknya terjadi saat acara Presidensi G20 yang sukses diselenggarakan di Pulau Dewata berkat dukungan masyarakat Bali.

"Ini semua berkat dukungan segenap masyarakat Bali pastinya karena begitu sinergi dengan seluruh unsur yang ada yang terlibat. Dan ini membawa dampak sekarang," jelas Kapolda.

Putu Jayan mencontohkan, salah satu acara saat Presidensi G20 yakni berupa gala dinner di Garuda Wisnu Kencana (GWK). Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menampilkan acara yang spektakuler. Hal itu kemudian membuat orang datang ke Bali ingin berkunjung ke GWK.

Di samping ke GWK, wisatawan yang ke Bali pasti memiliki berbagai kegiatan mengunjungi tempat wisata lainnya. Karena itu, kondisi Bali saat ini sudah mulai macet lagi setelah dua tahun tak ada wisatawan akibat pandemi COVID-19.

"Nah oleh karenanya ini menjadi tanggung jawab kita juga, ini sekarang sudah macet. Bukan berarti kepolisian lepas tangan begitu saja, tapi kami juga butuh bantuan dari bapak ibu sekalian dari unsur yang ada sama-sama menjaga ketertiban berlalu lintas tentunya. Misalnya paling contoh, paling mudah tidak parkir di sembarang tempat," terang Kapolda.

Sebagai informasi, Putu Jayan menyampaikan bahwa arus kedatangan kendaraan roda empat melalui Pelabuhan Gilimanuk saat ini sudah hampir 3 ribu per hari. Sementara jumlah penumpang orangnya sudah mencapai di atas 20 ribu dan bahkan diperkirakan akan terus meningkat.

"Kemudian kalau 3.000-an yang datang, keluar bukan 3.000, yang keluar 2.000. Berarti kan ada 1.000 yang masih ada di Bali dan ini akan bertambah hari per hari tentunya. Di samping kendaraan-kendaraan yang ada. Itu contohnya. Begitu juga yang keluar melalui Padangbai," tutur Putu Jayan.

Situasi ini belum lagi ditambah dengan penumpang-penumpang yang datang ke Bali melalui Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai. Para penumpang ini memang tidak membawa kendaraan seperti yang masuk Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu gambaran singkat situasi yang sekarang. Oleh karena itu ini perlu dikelola dengan baik sehingga masyarakat yang berwisata di Bali tidak merasa juga 'ah jangan ke Bali lagi macet,' supaya kesan itu tidak terjadi," harap Putu Jayan.

Guna mengantisipasi anggapan itu, Kapolda juga meminta para personel Bantuan Keamanan Desa Adat (Bakamda) untuk membantu mengurai simpul-simpul kemacetan di persimpangan yang dekat dengan wilayahnya bersama Polisi Lalu Lintas (Polantas).




(nor/hsa)

Hide Ads