150 KK di Bebandem Karangasem Mengungsi ke Rumah Kerabat-Balai Banjar

150 KK di Bebandem Karangasem Mengungsi ke Rumah Kerabat-Balai Banjar

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Selasa, 18 Okt 2022 16:42 WIB
Kondisi rumah warga di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali,Β tergenang air sungai yang meluap, Senin (17/10/2022). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Kondisi rumah warga di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali,Β tergenang air sungai yang meluap, Senin (17/10/2022). (Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Hujan deras dan air sungai meluap membuat beberapa rumah warga di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, mengalami kerusakan. Sebanyak 150 kepala keluarga (KK) di desa tersebut mengungsi ke rumah kerabat hingga balai banjar.

"Mereka mengungsi tidak permanen hanya kemarin saja, tadi pagi sudah kembali ke rumah masing-masing karena cuaca lumayan cerah," kata Perbekel Desa Jungutan, I Wayan Waskita, Selasa (18/10/2022).

Meski begitu, Waskita menyebut tak menutup kemungkinan warga terdampak tersebut kembali mengungsi jika hujan deras kembali mengguyur. Terlebih, beberapa rumah mereka sudah mengalami kerusakan dan berbahaya jika tetap ditempati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun 150 KK yang sempat mengungsi tersebut berasal dari beberapa banjar di Desa Jungutan yaitu, Banjar Abian Tiing Kelod, Abian Tiing Kaje, Mumbul, Yeh Bunga, Galih dan Batu Ampin.

Bupati Karangasem I Gede Dana mengatakan pihaknya berusaha menyiapkan bantuan untuk warganya yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.

ADVERTISEMENT

"Kita menyerahkan bantuan berupa paket sembako, selimut, kompor dan matras untuk masyarakat yang terdampak bencana yang sempat mengungsi ke balai banjar maupun rumah kerabat lainnya," kata Bupati Gede Dana.

Salah seorang warga yang sempat mengungsi bernama I Gusti Ayu Widiani (39) mengaku bahwa ia dan 4 orang anggota keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah mertuanya. Sebab, rumahnya terendam banjir pada Senin kemarin.

"Kemarin nggak berani tinggal di rumah karena takut air kembali naik, jadi kami semua terpaksa ngungsi di rumah mertua. Sekarang balik ke rumah. Tapi jika nanti hujan lagi, terpaksa kembali ngungsi ke rumah mertua," kata Widiani.

Sejumlah warga yang ditemui di lokasi terdampak bencana mengaku baru kali ini air sungai di desa tersebut meluap. Bahkan, kejadian tersebut membuat beberapa rumah, jalan, sepeda motor, ternak warga, dan yang lainnya turut terdampak.




(iws/hsa)

Hide Ads