Hujan deras yang membuat air sungai meluap cukup tinggi menyebabkan hektaran sawah di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, rusak. Tanaman padi yang sejatinya akan panen dua minggu lagi itu, terendam lumpur sehingga petani dipastikan merugi.
I Made Radin (56), salah seorang petani yang sawahnya terendam lumpur mengatakan, kejadian tersebut terjadi Senin (17/10/2022) kemarin, karena air sungai di dekat sawah mengalir sangat deras dan meluap hingga menutup beberapa areal persawahan. Akibatnya, sawah terdekat dari sungai terendam lumpur.
"Selama saya jadi petani yang sudah puluhan tahun lamanya, ini kejadian paling dahsyat, sebelumnya pernah terjadi banjir tapi tidak seperti saat ini. Di mana air yang mengalir sangat deras juga ikut membawa material lumpur dan beberapa barang kayu, sehingga membuat padi menjadi rusak," kata Radin, Selasa (18/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Radin menambahkan, jika dihitung dari atas sampai bawah, yang merupakan bagian dari Subak Uman Sangiang, ada sekitar dua hektare sawah terdampak milik 13 petani. "Masing-masing petani kira-kira ada yang terdampak 10 are-30 are. Seperti saya contohkan, punya sawah garapan sekitar 30 are yang terdampak hanya 10 are," kata Radin.
Petani terdampak lainnya, I Ketut Yudiarta (35) mengaku terancam rugi, karena padi yang terendam lumpur sudah pasti tidak bisa dipanen. "Kalau sudah seperti ini pasti rugi, padahal dua minggu lagi akan panen, tapi sudah kena musibah duluan," kata Yudiarta.
Akibat kejadian tersebut, kerugian yang dialami para petani secara keseluruhan diperkirakan mencapai Rp 15 juta lebih. Sehingga beberapa petani terdampak berharap ada bantuan dari pemerintah terkait musibah yang sedang dialami beberapa petani di Desa Sibetan.
(irb/hsa)