Kasus penipuan terhadap 350 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) sejauh ini belum ada perkembangan berarti. Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda menyebut pihaknya tetap membuka ruang diskusi dan mediasi bagi para korban penipuan PT Mag Diamond. Karena sejauh ini baru sedikit yang melapor secara resmi.
"Kami masih menunggu laporan calon PMI tersebut karena yang melapor baru 13 orang, sedangkan 300-an lainnya baru melapor secara lisan. Kami mengharapkan calon PMI melaporkan ke kami dulu sehingga bisa kami adakan mediasi, tapi, melapor ke aparat hukum juga dipersilakan," ucapnya.
Ia menuturkan, pihaknya tetap mengimbau calon PMI untuk segera mendata serta mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus PT Mag Diamond tersebut. Selain itu, pihaknya juga tetap melakukan pemantauan terhadap PT Mag Diamond.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, pihaknya juga mengimbau agar ke depannya masyarakat khususnya calon PMI lebih hati-hati terhadap tawaran-tawaran yang menggiurkan terkait bekerja di luar negeri.
"Kita sudah selalu mengimbau mereka untuk selalu mengecek website Disnaker karena di sana sudah lengkap semuanya. Di sana mereka bisa lihat perusahaan-perusahaan resmi sebagai P3MI dan datanya selalu update," tambahnya.
Untuk diketahui, pada Jumat (23/9/2022) lalu, ratusan calon PMI mendatangi kantor Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, di Jalan Raya Puputan Renon, Bali untuk melakukan mediasi terkait dugaan penipuan oleh PT Mag Diamond.
PT tersebut sebelumnya telah menjanjikan calon PMI untuk dapat bekerja di Jepang dan Australia dengan posisi bekerja di bidang spa, perkebunan dan hospitality.
Namun, sejak tahun 2019 hingga kini janji tersebut tak kunjung terlaksana. Sehingga singkat cerita, sebanyak 13 calon PMI melaporkan hal tersebut ke Polda Bali.
(hsa/dpra)