Diduga akibat korsleting listrik sebuah gudang kayu atau serkel milik UD (Usaha Dagang) Kalpataru yang berlokasi di Banjar Dinas Dauh Munduk, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali ludes terbakar pada Rabu (31/8/2022) malam sekitar pukul 22.30 Wita. Peristiwa itu menyebabkan pemilik UD Kalpataru Gede Karang Restu Adi mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya mengatakan peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui oleh saksi Gede Widiarta (40) yang tinggal di sebelah selatan gudang kayu tersebut. Dia juga merupakan seorang buruh kayu yang bekerja di tempat itu.
Saat kejadian listrik di rumahnya tiba-tiba padam. Dia kemudian memeriksa aliran listriknya yang diambil dari lokasi kejadian. Sontak ia pun dibuat terkejut melihat gudang kayu dari UD Kalpataru yang sudah terbakar. Melihat hal itu ia langsung menghubungi unit pemadam kebakaran di Buleleng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ia juga mengabari dua rekan kerjanya untuk membantu memindahkan 1 unit mobil pick up jenis carry yang berada di lokasi kebakaran. Tak berselang lama 3 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk memadamkan kobaran api. Kobaran api yang begitu besar membuat api baru bisa dipadamkan sekitar 3 jam setelah kejadian.
"Api baru bisa dipadamkan 3 jam setelah kejadian, menggunakan 3 unit mobil pemadam kebakaran," Kata Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (1/9/2022).
Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun akibat peristiwa kebakaran itu gudang kayu beserta isinya semua ludes terbakar tanpa sisa. Di mana barang-barang yang terbakar itu berupa kayu gelondongan, kayu olahan serta barang jadi dari kayu. Adapula mesin circle sekitar 10 unit dan 1 set mesin asah. Diperkirakan pemilik gudang mengalami kerugian sekitar Rp 1 miliar.
"Peristiwa kebakaran ini diduga dipicu akibat korsleting arus listrik di gudang kayu itu, namun untuk memastikan penyebab pasti petugas juga akan melakukan olah TKP," pungkas Sumarjaya.
(nor/nor)