Seorang ibu muda bernama Rini (29) di Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal saat mengikuti lomba balap karung. Rini sempat terjatuh saat mengikuti lomba sebelum akhirnya meninggal dunia.
Berikut fakta-fakta ibu muda di Tasikmalaya meninggal saat lomba balap karung.
1. Punya Penyakit Hipertensi & Baru 2 Bulan Melahirkan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono membenarkan adanya insiden tersebut. Dari hasil pemeriksaan, korban memiliki riwayat penyakit hipertensi. Selain itu korban juga baru melahirkan dua bulan lalu.
"Menurut keterangan keluarga korban memiliki riwayat penyakit hipertensi, selain itu korban juga baru 2 bulan lalu melahirkan," kata Hartono.
2. Sempat Dilarang Suami
Korban meninggalkan suami dan 3 orang anak perempuan. Anak paling besar duduk di kelas 2 SD. Suami Rini, Rizki (32) mengatakan, dia tidak ada di lokasi saat kejadian. Dia berada di rumah menjaga salah satu anak perempuannya yang sakit.
"Saat kejadian saya di rumah sama bayi, saya lagi sakit, jadi tak keluar rumah," kata Rizki.
Rizki mengaku sempat melarang istrinya ikut lomba karena khawatir kondisi Rini yang baru melahirkan dua bulan lalu.
"Sempat saya larang, jangan ikutan lomba," katanya.
3. Panitia Stop Lomba Agustusan
Panitia perlombaan peringatan hari kemerdekaan di Kampung Gunung Bubut RT 02 RW 04, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya memutuskan menghentikan semua rangkaian acara.
Langkah itu diambil panitia, setelah Rini meninggal dunia akibat terjatuh saat balap karung.
"Langsung disetop semua, berduka kita pak," kata Bayu tokoh pemuda dan panitia acara lomba Agustusan.
4. Hadiah Jadi Santunan
Semua hadiah yang sudah terkumpul akhirnya dilelang dan hasilnya akan diberikan ke keluarga korban sebagai santunan.
"Semua hadiah perlombaan sudah dilelang, nanti hasilnya disumbangkan kepada keluarga korban," kata Bayu.
Mengenai kegiatan lomba yang dilaksanakan di jalan, Bayu mengatakan di lingkungannya sudah tidak memiliki tanah lapang yang memadai untuk dijadikan arena perlombaan.
"Tak ada tanah atau lapang, jadi terpaksa di jalan. Itu pun tidak diblokir, kendaraan masih bisa lewat," kata Bayu.
5. Keluarga Meminta Video Jangan Disebar
Suami Rini, Rizki (32) mengaku pasrah dan menerima insiden ini sebagai takdir yang menimpa diri dan keluarganya. "Kami sudah tak mempermasalahkan. Ini sudah takdir kami. Mudah-mudahan kami diberi kekuatan, alhamdulillah anak-anak juga soleh," kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan itu.
Pihak keluarga juga meminta agar masyarakat berhenti menyebarkan video rekaman ketika korban terjatuh. "Sudah jangan disebarkan, kasihan. Kami minta didoakan saja," tutup Rizki.
(nor/nor)