Tak hanya itu, perahu nelayan maupun kapal-kapal lainnya (tongkang, ferry, dan sebagainya) juga diminta memperhatikan keselamatan pelayaran. Berdasarkan rilis tertulis yang diterima detikBali, tinggi gelombang laut 1,25 hingga 2,5 meter (sedang) berpotensi terjadi di perairan:
- Laut Bali
- Selat Lombok bagian utara
- Laut Sumbawa
Sementara tinggi gelombang laut 2,5 hingga 4,0 meter berpotensi terjadi di perairan:
- Selat Bali bagian selatan
- Selat Lombok bagian selatan
- Selat Badung
- Selat Alas bagian selatan
- Samudera Hindia selatan Bali-NTB.
Menurut BMKG, fenomena pasang maksimum air laut dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, perikanan, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.
Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap waspada. BMKG juga mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan update informasi cuaca dan gelombang dari BMKG.
Sebelumnya, gelombang tinggi menerjang perairan selatan Bali sejak sepekan terakhir. Gelombang tinggi juga terjadi di Pantai Batu Belig, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Sabtu (16/7/2022) siang kemarin. Bahkan, air laut hampir mencapai bibir pantai.
Gelombang pasang juga terjadi di obyek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Sabtu (16/7/2022). Pihak pengelola obyek wisata pun memasang rambu peringatan kepada pengunjung. Petugas Satpolair Polres Tabanan pun berpatroli pada garis peringatan dilarang melintas yang telah terpasang.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah III, I Nyoman Gede Wiryajaya membenarkan kondisi di Pantai Selatan Bali sedang dilanda gelombang tinggi.
"Pengamatan BMKG memang tinggi gelombang di tengah laut mencapai 4-5 meter. Yang kita lihat ekstrem saat ini adalah angin, gelombang, dan hujan," bebernya, Sabtu (16/7/2022).
Ditambahkan, secara umum saat ini wilayah Bali telah memasuki musim kemarau. Menurutnya, sejak beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Bali juga mengalami angin cukup kencang. Itu pula yang menjadi salah satu pemicu gelombang tinggi di perairan selatan Bali.
"Saat ini angin muson timur dari Australia. Jadi, saat ini memang kondisi angin cukup kencang angin timur. Angin yang kencang belakangan ini memang memicu gelombang tinggi di selatan Bali," ungkapnya.
(iws/iws)