Gelombang Pasang di Tanah Lot, Petugas Satpolair Gelar Patroli

Gelombang Pasang di Tanah Lot, Petugas Satpolair Gelar Patroli

Chairul Amri Simabur - detikBali
Sabtu, 16 Jul 2022 17:46 WIB
Petugas Satpolair Polres Tabanan berpatroli pada garis peringatan dilarang melintas yang terpasang di objek wisata Tanah Lot, Sabtu (16/7/2022).
Petugas Satpolair Polres Tabanan berpatroli pada garis peringatan dilarang melintas yang terpasang di objek wisata Tanah Lot, Sabtu (16/7/2022). (Foto: Istimewa)
Tabanan -

Gelombang pasang terjadi di obyek wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Sabtu (16/7/2022). Pihak pengelola obyek wisata pun memasang rambu peringatan kepada pengunjung. Petugas Satpolair Polres Tabanan pun berpatroli pada garis peringatan dilarang melintas yang telah terpasang.

"Naiknya (gelombang) sampai batas tanda peringatan. Masih di wilayah pantai. Semakin ke barat (garis pantai) semakin pendek gelombangnya," jelas Kepala Satuan Polisi Perairan (Kasatpolair) Polres Tabanan AKP I Wayan Putra Adnyana.

Meski telah dipasang rambu peringatan, pihaknya bersama delapan personel lifeguard tetap siaga untuk mengingatkan pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut, sejak Senin lalu gelombang pasang terjadi di beberapa garis pantai timur Tabanan. Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi ini diperkirakan akan berlangsung sampai Minggu (17/7/2022). Selain di kawasan wisata, ia juga mengimbau para nelayan dan warga yang beraktivitas di pesisir untuk lebih berhati-hati.

"BMKG, Basarnas, juga sudah menyampaikan imbauan agar berhati-hati dengan gelombang pasang. Kami meneruskan imbauannya melalui grup WA kelompok nelayan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Terpisah, Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah III, I Nyoman Gede Wiryajaya membenarkan kondisi di pantai Selatan Bali sedang dilanda gelombang tinggi. "Pengamatan BMKG memang tinggi gelombang di tengah laut mencapai 4-5 meter. Yang kita lihat ekstrem saat ini adalah angin, gelombang, dan hujan," bebernya.

Ditambahkan, secara umum saat ini wilayah Bali telah memasuki musim kemarau. Menurutnya, sejak beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Bali juga mengalami angin cukup kencang. Itu pula yang menjadi salah satu pemicu gelombang tinggi di perairan selatan Bali.

"Saat ini angin muson timur dari Australia. Jadi, saat ini memang kondisi angin cukup kencang angin timur. Angin yang kencang belakangan ini memang memicu gelombang tinggi di selatan Bali," ungkapnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads