dikutip dari detikJabar, erupsi ini terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 62 milimeter dan durasi 41 detik.
Tidak terdengar suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau. Sementara saat ini status gunung tersebut berada pada Level III (Siaga).
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi! |
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memberi rekomendasi kepada masyarakat agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Sementara pada sehari sebelumnya, erupsi telah terjadi pada hari Rabu (15/6/2022) pukul 21:19 WIB. Tinggi kolom abu teramati 300 m di atas puncak (457 m di atas permukaan laut).
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 42 milimeter dan durasi 30 detik.
(nor/nor)