Polisi selidiki pelaku begal paha terhadap korban yang berinisial LP (21), yang terjadi di jalan Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Bali pada Rabu malam (25/5), sekitar pukul 21.30 Wita.
Kapolsek Kota Jembrana, Iptu I Putu Budi Santika mengatakan, secara resmi belum menerima laporan dari masyarakat maupun korban berkaitan dengan adanya kasus tersebut.
"Kami monitor hanya info dari medsos adanya hal tersebut," kata Kapolsek Kota Jembrana, saat dikonfirmasi detikBali terkait pelaku begal paha, Kamis (26/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, Polsek Kota Jembrana sangat mengatensi sekecil apapun informasi yang dapat mengganggu situasi kamtibmas masyarakat. Khususnya di wilayah hukum Polsek Kota Jembrana.
"Kami berharap kepada masyarakat jika memang menjadi korban pelanggaran atau kejahatan agar bisa melaporkan ke kepolisian," ujarnya.
Kapolsek Kota Jembrana menjelaskan, sekitar areal jalan menuju Desa Perancak, mulai masuk jalan dari kota hingga menuju Desa Perancak menjadi atensi Polsek Kota Jembrana.
"Jalur tersebut merupakan salah satu sasarannya," jelasnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada karena setiap orang bisa saja menjadi sasaran kejahatan. Terutama saat akan melalui jalan yang rawan dan berpotensi terjadi kejahatan.
Menurutnya, kejadian tersebut bisa menjadi pelajarana agar masyarakat mengerti dan sadar akan ancaman kejahatan. Dengan demikian jadi lebih waspada, misalnya tidak akan melalui jalur rawan seorang diri di malam hari, apalagi saat jam-jam rawan yang sudah tidak ada aktivitas masyarakat.
Kapolsek Kota Jembrana menambahkan, khusus jalur arah Desa Perancak melewati Seacorm, sudah berkoordinasi dengan keamanan kantor Seacorm. Karena satpam tersebut berjaga selama 24 jam, bisa diinfokan ke sana sebelum pihak kepolisian melakukan penanganan.
"Jalur Seacorm sudah menjadi atensi polres dan polsek, kami laksanakan patroli di atas jam 23.00 Wita, cek poin adalah pos satpam Seacorm," jelasnya.
Karena jalur menuju Desa Perancak dan beberapa desa di bagian selatan Jembrana umumnya disebut jalur Seacorm, maka menjadi atensi khusus karena jauh dari pemukiman dan gelap.
"Sesuai dengan arahan dan petunjuk Kapolres Jembrana untuk melaksanakan patroli pada jam-jam rawan, hal ini sudah berjalan dan selalu menjalin komunikasi dialogis dengan satpam Seacorm agar menginfokan jika ada hal-hal menonjol," ujarnya.
Jalan tersebut juga sering dijadikan tempat balap liar atau trek-trekan, namun setelah rutin patroli, tidak ada lagi ajang trek-trekan di jalur tersebut.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan muda berinisial LP (21), diraba bagian paha saat mengendarai motor oleh dua orang pelaku yang juga mengendarai motor. Pelecehan ini terjadi di jalan wilayah Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, Rabu malam (25/5).
Dari informasi, korban LP yang berasal dari Desa Air Kuning, nge-gym sepulang kerja, sehingga pulangnya malam. Saat itu korban pulang bersama temannya, namun masing-masing bawa motor sendiri.
"Ada dua orang laki-laki yang mengendarai motor berboncengan sekitar pukul 21.30 Wita," ungkap LP, Kamis (26/5).
Saat itu LP mengendarai motor dari arah Kota Negara hendak pulang, melalui jalan di tengah hutan mangrove. Korban yang saat itu sudah curiga ada motor lain yang mengikuti, namun tetap mengendarai motor pelan mengikuti temannya yang ada di depannya.
Saat tiba di perempatan jalan Desa Perancak, arah ke timur Desa Air Kuning, tiba-tiba dua orang yang mengendarai motor berboncengan di belakangnya meraba paha korban.
"Pria yang mengendarai motor dan yang dibonceng bersamaan meraba paha korban. Setelah meraba, yang lebih kecil dibonceng sempat ketawa," ungkapnya.
Korban yang saat itu sendiri dan jarak temannya yang berada di depan cukup jauh, berusaha mengejar motor pelaku yang juga mengarah ke timur.
"Mau minta tolong teman, tapi teman jauh di depan. Mau saya tendang motornya, takut mereka jatuh, saya disalahkan. Jadi tersangka," ungkapnya.
Korban mengaku bisa mengenali pelaku karena mengetahui ciri-cirinya, terutama yang dibonceng jika bertemu lagi. Karena dari ciri-cirinya, lebih kecil dari yang mengemudi motor.
"Kalau ketemu lagi mungkin saya kenal," imbuhnya.
Korban berharap kejadian ini tidak terjadi lagi dan pemerintah bisa memberi lampu penerangan jalan yang lebih banyak di jalan menuju desanya. Mengingat, kondisi jalan dari arah Kota Negara menuju Desa Perancak dan Desa Air Kuning memang tanpa lampu penerangan jalan.
(irb/irb)