Penataan Pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta) di Kabupaten Badung, Bali sudah dimulai per 11 Mei 2022 lalu.
Meski sudah dilakukan penataan, para wisatawan masih bisa berkunjung ke Pantai Kuta dengan aman dan tidak terganggu dengan aktivitas proyek.
Project Manager Tjs. Bianglala KSO Nyoman Agus Sandika saat sosialisasi Pemenang Tender, Penataan Destinasi Samigita di Kantor Camat Kuta, Badung Sabtu 14 Mei 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, berdasarkan hasil sosialisasi dengan aparat setempat meski area tersebut akan ditata dipastikan para pengunjung masih bisa menikmati keindahan Pantai Kuta.
"Itu nanti kegiatan bedeng kita fokuskan di luar lokasi semua, artinya kita tidak ada bedengnya di area pantai itu tidak ada, kita fokuskan di luarannya, termasuk tempat pabrikasi nanti mobilisasinya kita fasilitasi," terang Nyoman Agus Sandika.
Imbuh Nyoman Agus Sandika, meski area tersebut tidak ditutup dan masih terbuka, pihaknya menjamin tak akan mengganggu aktivitas wisatawan. Menurutnya, wisatawan masih bisa menikmati keindahan Pantai Kuta.
"Nanti kita akan sounding beberapa titik itu akan kita lakukan pemagaran permanen, disana akan ada alat berat area tsunami Shelter, area pasar seni, itu beberapa kita akan lakukan modifikasi teknis," ungkap Nyoman Agus Sandika kepada detikBali.
Dari hasil sosialisasi hari ini katanya, yang terdata ada sekitar 175 pedagang dari informasi awal 204 yang baru terdaftar, dan akan direlokasi ke tempat parkir pantai Kuta.
"Kurun waktunya awal Juni mereka (red, pedagang) sudah beraktivitas di Pantai Kuta," ucapnya.
Ditambahkannya, dari rencana jadwal yang direncanakan di area tsunami shelter akan dilakukan pemagaran di awal. Sesuai masukan dari desa adat bertahap pedagang direlokasi, imbuh Nyoman Agus Sandika.
Meski demikian, sejumlah pedagang yang berada di area dalam pantai nantinya bukan dipindah melainkan dilakukan pergeseran. Mekanisme ini sama halnya seperti di Pantai Legian dan Seminyak," kata Nyoman Agus Sandika.
Nantinya akan dikerahkan sekitar 500 pekerja lebih dengan target waktu penyelesaian sekitar 230 hari (kurang lebih 7 bulan) atau akan berakhir pada kurang lebih 26 Desember 2022.
Sementara itu, Kepala Dinas PU PR Badung IB Agus Surya menegaskan, pihaknya sudah mengantisipasi adanya fenomena alam seperti tsunami dengan didirikannya tsunami shelter.
Namun pendirian tsunami shelter tersebut tidak menjadi prioritas karena proyek ini dikerjakan sepanjang 6 km maka menurutnya semua penataan pantai tersebut menjadi prioritas.
Dan untuk pengadaan kereta trem, menurutnya hal itu benar akan dilakukan. Pihaknya mengadopsi dari gaya pantai di Negara Belanda dimana sejumlah area disana diberdayakan dengan adanya transportasi semacam kereta trem.
"Rel sendiri langsung di pasang di pantai itu dari Patra Jasa, di Discovery itu nanti kita tambah pasirnya, kita tunggu dulu sampai ada lahannya, ini seperti di Belanda, Eropa ya jadi rapi, salah satu alternatif transportasi lah ya," ucap IB Agus Surya.
Ke depan tidak menutup kemungkinan para pemotor tidak bisa masuk ke area pantai, dan bisa menggunakan trem tersebut,"pungkas IB Agus Surya.
(dpra/dpra)