Pasca puncak arus mudik beberapa waktu lalu, tim kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana melakukan pembersihan sampah di sejumlah titik antrean. Sampah dari pemudik yang antre saat puncak arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk mencapai 4 ton sehari.
"Total sampah yang masuk TPA dari puncak arus mudik mencapai 3.400 kilogram. Jumlah ini lebih dari rata-rata harian 2.400 kilogram sampah," kata Kepala Dinas Lingkunagn Hidup Kabupaten Jembrana, Dewa Gde Ary Candra Wisnawa, Selasa (3/5/2022).
Pasca-puncak antrean arus mudik di Gilimanuk, tim kebersihan diturunkan dengan jumlah personel 20 orang tenaga kebersihan, Senin (2/5) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain 20 orang juga ada tiga armada kita siapkan untuk angkut," kata Ary Candra.
Dari jumlah itu, lanjut Ary Candra, dapat ditambah sewaktu-waktu, dengan jumlah cadangan personil 20 orang.
Dari pantauan, setelah puncak arus mudik beberapa hari lalu di Gilimanuk, sampah-sampah plastik makanan dan minuman banyak berserakan di sejumlah titik antrean kendaraan, khususnya mobil.
Tim ini bertugas melakukan pembersihan sampah di titik-titik yang menjadi penumpukan kendaraan antre. Mulai dari sampah yang ada terminal kargo, sepanjang gang pemukiman, parkiran Anjungan Betutu Gilimanuk hingga terminal manuver menuju pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk.
Sampah paling banyak berserakan di Terminal Kargo, Lingkungan Penginuman dan parkir Manuver Gilimanuk, karena penumpukan antrean kendaraan paling lama terjadi di titik itu.
Pasukan kebersihan dari Dinas LH dikerahkan meskipun di hari libur untuk kebersihan Gilimanuk. Hingga pasca puncak arus mudik, situasi lalu lintas kembali sepi seperti hari biasa.
Saat arus mudik yang memuncak pada 29 dan 30 April lalu, antrean panjang kendaraan mengular menuju Pelabuhan Gilimanuk. Akibat padatnya penumpang, para pemudik bisa antri hingga 12 untuk bisa naik kapal menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi Jawa Timur.
(nke/nke)