Setelah sempat ramai lancar, hingga tidak ada antrean panjang pemudik yang menggunakan mobil pribadi di Pelabuhan Gilimanuk, pada Sabtu (30/4/2022) malam, lonjakan arus mudik kembali terjadi pada Minggu (1/5/2022) pagi.
Namun, sehari sebelum hari raya ini, antrean didominasi kendaraan pribadi, bus dan truk. Sementara untuk kendaraan roda dua sudah berkurang drastis.
Antrean panjang kendaraan roda empat pemudik ini mengular hingga di luar areal parkir manuver atau sekitar 500 meter dari pintu masuk Pelabuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan detikBali, pemudik kembali berdatangan sejak Minggu dini hari hingga pagi tadi. Antrean kendaraan kendaraan hingga pagi ini didominasi kendaraan kecil pribadi.
"Saya masuk wilayah Gilimanuk jam 12 malam, baru masuk pintu pelabuhan jam 7 ini," kata Hadi Muhtamam pemudik asal Jawa Tengah.
Antrean paling parah dialami angkutan barang dan bus. Rata -rata terjebak antrean untuk masuk Pelabuhan Gilimanuk hingga 10 jam lebih.
Truk yang tiba di Gilimanuk, jalan Denpasar - Gilimanuk depan Anjungan Betutu Gilimanuk sekitar jam 22.00 WITA, namun sekitar pukul 7.00 WITA baru sampai terminal Gilimanuk.
Namun sopir lain lebih lama lagi, truk yang dibawanya antre dari jam 19.00 WITA, hingga Minggu pagi pukul 7.00 WITA belum menyeberang. "Satu kilo (meter) (ditempuh) enam jam," ujar sopir truk dan sopir bus yang terjebak macet
General manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk, Hasan Lessy mengatakan, sejak dini hari hingga pagi ini, terlihat dari pintu Pelabuhan atau tol gate, banyak kendaraan pemudik masih berdatangan.
"Teman -teman bisa memahami bahwa dua tahun terakhir tidak ada mudik, sehingga tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran untuk mudik 2022. Sehingga mungkin di dua tahun terakhir tidak ada yang mudik. Nah tahun ini, kita lihat secara keseluruhan di dalam pelabuhan terlihat dampak dari dua tahun kemarin, hingga pagi ini masih sangat padat," kata Hasan Lessy kepada detikBali ditemui di areal parkir pelabuhan Gilimanuk.
Menurutnya, untuk mengurai antrean pemudik, sejak H- 5 lebaran penerapan pola-pola pengaturan kapal sudah dilakukan untuk mengurai antrean kendaraan.
Pola penanganan angkutan mudik ada tiga, mulai pola normal, padat dan sangat padat.
Di H-2 ini, pola yang diberlakukan pola sangat padat. Sehingga jumlah kapal yang beroperasi ditambah menjadi 32 kapal dari sebelumnya yang hanya 28 unit kapal.
Sejak H-2 kendaraan mengalir terus hingga pola terakhir yang dilakukan. Ada 32 kapal dioperasikan, tambah 4 kapal dari sebelumnya yang hanya sekitar 28 kapal yang beroperasi.
Karena menggunakan pola sangat padat, dengan mengoperasikan 32 kapal maka sudah tidak melihat jadwal dan waktu port time di dermaga. Sistemnya juga dilakukan ketika kapal penuh, maka kapal akan langsung diberangkatkan.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polisi dan TNI untuk sama-sama meningkatkan pelayanan, agar arus mudik lancar.
Hasan mengungkapkan, selama pola ini diberlakukan, kendaraan roda dua atau sepeda motor yang menjadi prioritas didahulukan.
"Kami prioritaskan kendaraan pribadi. Terutama roda dua. Karena ada ibu-ibu dan anak-anak di situ. Kalau untuk yang mobil masih bisa beristirahat di dalam mobil atau terlindungi lah," ungkapnya.
Sedangkan untuk pembatasan truk, sambungnya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan instansi lainnya. Bahwa sejatinya sesuai dengan aturan yang berlaku, ketentuan kendaraan truk non logistik atau sumbu tiga dilarang melintas.
Kemacetan sendiri hanya ada di Jalur utama Denpasar-Gilimanuk, dimana kendaraan didominasi oleh truk dan kendaraan roda besar lainnya. Meski demikian pihaknya akan tetap melayani.
(kws/kws)