
Barbar Siswa SMK Samarinda Ngamuk Mau Parangi Guru gegara Diperintah
Siswa SMKN 5 Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mengamuk hendak memarangi gurunya karena tak terima diperintah push up oleh guru olahraganya.
Siswa SMKN 5 Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) mengamuk hendak memarangi gurunya karena tak terima diperintah push up oleh guru olahraganya.
Kasus pelajar siswa SMK di Samarinda, Kaltim yang ngamuk membawa parang ke sekolah saat ini dalam penanganan Dinas Pendidikan.
DPRD Bone menganggarkan Rp 1,5 miliar untuk peningkatan jalan dan perbaikan jembatan di Desa Tapong, Kecamatan Tellulimpoe.
Sejumlah siswa SD di Bone berangkat subuh dan bawa parang ke sekolah karena harus menempuh 7 km. Pemkab Bone akan membangun kelas jauh untuk para siswa itu.
Siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) jalan kaki ke sekolah sejauh 7 km dengan 'bekal' parang untuk keamanan.
Saharuddin, guru siswa SD di Bone yang ke sekolah jalan kaki-bawa parang, turut merasakan sulitnya akses dengan menempuh perjalanan 57 km.
Siswa SD di Bone, Sulsel mesti melewati bahaya untuk bisa menuju ke sekolah. Perjalanan mereka sepanjang 7 km dihantui kemunculan ular piton hingga babi hutan.
Kades setempat mengusulkan agar ada kelas jauh untuk siswa SD yang berjalan kaki 7 kilometer ke sekolah dan selalu membawa parang demi keamanan.
Bagi anak-anak pedalaman di Sulsel ini, mereka sampai bertaruh nyawa untuk pergi ke sekolah. Namun, mereka tetap memiliki semangat tinggi menimba ilmu.
Guru SD 5/81 Tapong di Kabupaten Bone memuji siswanya yang pantang menyerah meski harus melalui rintangan untuk sampai ke sekolah.