Siswa SD Bone ke Sekolah Jalan Kaki 7 Km-Bawa Parang, Kades Usul Kelas Jauh

Siswa SD Bone ke Sekolah Jalan Kaki 7 Km-Bawa Parang, Kades Usul Kelas Jauh

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 18 Jun 2022 17:01 WIB
Siswa SD di Bone bawa parang ke sekolah untuk melewati hutan dan sungai.
Foto: Siswa SD di Bone bawa parang ke sekolah untuk melewati hutan dan sungai. (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Pemerintah Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusulkan dibentuk kelas jauh untuk siswa SD yang berjuang keras demi pendidikan. Para siswa SD ini mesti berangkat sejak dini hari berjalan kaki sepanjang 7 kilometer dengan membawa parang untuk melewati hutan dan 6 sungai.

"Saya mau dirikan kelas jauh karena akses anak-anak yang jauh dari sana untuk ke sekolah. Apalagi ada puluhan siswa dari lereng gunung itu," kata Kepala Desa Tapong Ridwan saat ditemui detikSulsel Selasa (14/6/2022).

Ridwan menuturkan jumlah penduduk Desa Tapong sebanyak 1.486 orang. Terbagi di 3 dusun yakni Dusun 1 Lerang, Dusun 2, dan Dusun 3. Menurut Ridwan, hanya ada 2 dusun yang memiliki sekolah. Sedangkan dusun 1 belum ada sama sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang penting nanti di Dusun 1 Lerang diusulkan dulu agar jadi prioritas kecamatan tahun ini. Makanya usulan itu dasarnya dibuatkan kelas jauh," tambahnya.

Ridwan menceritakan siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Yudding (12) dan 2 saudaranya memang sangat semangat berjuang untuk pendidikan. Meskipun kedua orang tuanya Kure dan Yupe tergolong kurang mampu.

ADVERTISEMENT

"Mata pencaharian kedua orang tuanya hanya berkebun," tuturnya.

Infrastruktur jalan ke dusun tempat Yudding dan keluarganya tinggal memang menjadi salah satu kendala. Namun dia memastikan akan mulai membangun jalan ke dusun tersebut. Ini lantaran akses menuju Dusun Lerang belum bisa dilalui kendaraan.

"Jadi akan kita benahi. Termasuk infrastrukturnya juga mau dibangun nanti di sana," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 4 siswa SD di Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone berjuang keras untuk menempuh pendidikan di sekolah. Mereka berangkat sejak dini hari dengan membawa parang untuk melewati hutan dan 6 sungai.

"Saya berangkat dari rumah jam 3 subuh. Saya bersama adik perempuanku Nursabbi (11), dan kakakku Kamriani (12), serta satu temanku. Kami semua bawa parang," kata siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Yudding (12) saat ditemui detikSulsel, Selasa (14/6).

Yudding mengatakan parang yang dibawanya itu untuk berjaga-jaga saja di perjalanan ketika mendapati hewan buas. Parang itu juga akan disimpan di perkampungan, dan tidak dibawa ke sekolah.

"Saya bawa parang karena takut sama ular sawah. Biasa dapat ular sawah berukuran besar. Kalau bawa parang dapat ular sawah langsung ditebas saja," tuturnya.




(tau/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads