Pemkab Bone akan Bangun Kelas Jauh untuk Siswa SD Jalan Kaki 7 Km Ke Sekolah

Pemkab Bone akan Bangun Kelas Jauh untuk Siswa SD Jalan Kaki 7 Km Ke Sekolah

Agung Pramono - detikSulsel
Rabu, 29 Jun 2022 14:43 WIB
Siswa SD Inpres 5/81 Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) jalan kaki ke sekolah sejauh 7 km dengan bekal parang untuk keamanan.
Foto: (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Sejumlah siswa SD dari Dusun 1 Lerang, Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa berangkat subuh dan membawa parang karena harus menempuh perjalanan 7 kilometer untuk tiba di sekolah. Pemkab Bone kini akan membangun kelas jauh untuk para siswa tersebut.

"Saya kira dengan melihat perkembangan jumlah siswa yang ada 53 orang di Dusun Lerang memungkinkan untuk buat kelas jauh," kata Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi kepada detikSulsel, Rabu (29/6/2022).

Kelas jauh merupakan ruang belajar yang mana guru dari sekolah induk akan bergantian mendatangi kelas jauh di Desa Tapong tersebut. Fahsar mengaku prihatin sehingga kelas jauh ini mesti segera direalisasikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat prihatin. Makanya secepatnya direalisasikan kelas jauhnya," katanya.

Dusun 1 Lerang merupakan dusun terjauh di Desa Tapong dan merupakan satu-satunya dusun yang belum memiliki sekolah. Fahsar mengakui membangun sekolah di dusun itu memang tidak mudah.

ADVERTISEMENT

"Di Lerang belum ada sekolah terbentuk di sana karena memang medannya sangat jauh dari kota desa, dan jumlah penduduk sangat kecil pada awalnya. Namun sekarang sudah berkembang karena banyaknya masyarakat bermukim di sana," katanya.

Fahsar juga mengakui pihaknya juga susah membangun jalan ke dusun itu karena wilayahnya masuk kawasan lindung. Sementara warga setempat juga sudah telanjut betah di Dusun Lerang dengan alasan mata pencaharian.

"Bahkan anak-anak mereka diajak untuk ke kota disekolahkan, karena selama ini ada beberapa anak-anak dari Tapong yang kami sekolahkan bahkan hingga Sarjana. Namun orang tuanya belum mau merelakan," jelas Fahsar.

Sementara itu, Kadisdik Bone Andi Fajaruddin menuturkan pihaknya baru mau melakukan survei terlebih dulu. Pendirian kelas jauh harus dilihat dari potensi siswanya.

"Karena memang di Tellu Limpoe itu ada 5 lembaga pendidikan. 2 TK PAUD, 2 SD, dan 1 SMP Satap. Cuma memang di Dusun Lerang belum ada sekolah, dan anak yang viral itu di pedalamannya lagi Dusun Lerang tinggal," ucapnya.

Fajaruddin berjanji pihaknya segera melakukan survei secepatnya atau paling lambat setelah lebaran. Apalagi, idealnya pembentukan kelas jauh minimal 1 rombongan belajar atau 28 siswa.

"Kalau mendirikan kelas jauh tidak boleh terburu-buru karena tahapannya panjang, mulai sarana pra sarananya, tanahnya, gedungnya, dan gurunya. Untuk anggaran baru mau dibicarakan dengan pemerintah desa karena saat ini belum tersedia anggaran, siapa tau pemerintah desa bisa integrasikan ke dana desanya," jelasnya.




(hmw/nvl)

Hide Ads