
Deretan Fakta Baru Remaja di Asahan Tewas Usai Ditendang Kanit-2 Banpol
Berikut deretan fakta baru kasus remaja di Asahan bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18) tewas usai ditendang Ipda Akhmad Efendi dan 2 petugas banpol.
Berikut deretan fakta baru kasus remaja di Asahan bernama Pandu Brata Syahputra Siregar (18) tewas usai ditendang Ipda Akhmad Efendi dan 2 petugas banpol.
Eks Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat Ipda Akhmad Efendi sempat ingin menutup-nutupi kasus penganiayaan yang menewaskan Pandu Brata Syahputra Siregar (18).
Eks Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat Ipda Akhmad Efendi sempat menendang perut Pandu Brata Syahputra Siregar (18) dan menodongkan senjata api.
Motif eks Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat Ipda Akhmad Efendi dan dua Banpol menganiaya seorang remaja berawal dari perlawanan rekan korban saat dikejar.
Polres Asahan menyelidiki kematian remaja Pandu Brata Siregar (18) yang diduga ditendang polisi. Polisi lalu melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Pandu.
Polres Asahan bantah tudingan yang menyebutkan seorang remaja bernama Pandu (18) tewas karena ditendang oknum polisi. Pihak kepolisian pun beberkan kronologi.
Beredar informasi yang menyebutkan seorang remaja diduga tewas usai ditendang oknum polisi di Asahan. Polres Asahan membantah informasi tersebut.
Chandra, pecatan TNI AL, bandar narkoba yang melarikan diri usai tembaki polisi saat hendak diamankan personel Polres Asahan, hingga kini belum tertangkap.
Polisi tangkap W (42) dan S (59), ibu kandung dan ayah tiri seorang bocah perempuan berusia 12 tahun yang jadi korban persetubuhan. W dan S kini jadi tersangka.
Polisi memburu Chandra, mantan TNI dan bandar narkoba, setelah ia menembaki petugas saat penangkapan. Polda Sumut terus melakukan pengejaran.