
Nyanyi Sunyi Penerbit Indie di Bali
Sejumlah penerbit indie di Bali bertahan di tengah pergeseran perilaku pembaca dari buku fisik ke bacaan digital. Mereka bertahan demi idealisme.
Sejumlah penerbit indie di Bali bertahan di tengah pergeseran perilaku pembaca dari buku fisik ke bacaan digital. Mereka bertahan demi idealisme.
Penulis Bali yang menerbitkan buku lewat jalur umumnya mencetak buku secara terbatas. Mereka kesulitan untuk memasarkan buku-buku yang mereka terbitkan.
Penerbit indie menawarkan sistem penerbitan buku yang lebih fleksibel dengan kontrol penuh dari penulis. Simak suka duka pengelola penerbit indie di Bali.
Akademikus Unud, I Nyoman Darma Putra, mengungkapkan penerbit indie di Bali memainkan peran krusial dalam mempertahankan eksistensi penulis sastra Bali modern.
Komang Sujana terpilih menjadi penerima Hadiah Sastra Rancage 2025. Penghargaan sastra daerah itu diraihnya berkat buku antologi puisi berbahasa Bali, Renganis.
Keterbatasan ekonomi membuat Slamat Trisila kesulitan mendapatkan buku-buku berkualitas dengan harga murah. Ia akhirnya mendirikan penerbit Pustaka Larasan.
Sejumlah penerbit indie di Bali bertahan di tengah keterbatasan dan upaya untuk menyalurkan idealisme. Inilah kisah para pengelola penerbit indie di Bali.