
Kisah Terakhir TA Asal Klaten, 2 Kali Paskibra di Gunungkidul-Tak Diganti
Anggota paskibra asal Bayat, Klaten, TA (16) yang meninggal ternyata siswi SMKN 2 Gedangsari Gunungkidul. Dia 2 kali jadi anggota paskibra Kecamatan Gedangsari.
Anggota paskibra asal Bayat, Klaten, TA (16) yang meninggal ternyata siswi SMKN 2 Gedangsari Gunungkidul. Dia 2 kali jadi anggota paskibra Kecamatan Gedangsari.
Kapanewon Gedangsari tak mencari pengganti buat satu anggota paskibra yang meninggal Rabu lalu. Meninggalnya TA (16) asal Bayat Klaten itu sempat jadi sorotan.
Bupati Klaten Sri Mulyani akan mengevaluasi buntut meninggalnya seorang anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra), TA (16) saat dibawa ke puskesmas.
Paskibra TA sebelumnya mengeluh pegal di kaki dan dipijat sambil nonton TV di rumah. Tetapi setelah itu ia pingsan dan dibawa ke puskesmas.
Seorang anggota paskibra di Gedangsari, Gunungkidul meninggal usai latihan. Siswi SMK N 2 Gedangsari sudah dua kali terpilih sebagai anggota paskibra.
Meninggalnya TA anggota paskibra memicu warga menggeruduk Puskesmas Bayat. Diketahui TA sempat dilarikan ke puskesmas tersebut.
Berikut kesaksian warga saat TA (16) anggota Paskibra asal Desa Bogem, Bayat, Klaten, dibawa ke puskesmas, Rabu (9/8) malam. Siswi SMK itu dalam kondisi kejang.
Anggota Paskibra, TA (16) meninggal saat dibawa ke Puskesmas Bayat usai latihan. Kematian siswa SMK itu pun direspons warga dengan mendatangi puskesmas.
Warga Desa Bogem, Sunarwan, mengatakan TA kejang di rumah seusai latihan paskibra pada Rabu (9/8) sore.
Menjelang HUT ke-78 RI, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Ternate mulai menjalani latihan. Latihan mulai dari baris-berbaris hingga pengibaran bendera.