Dilansir detikJogja, Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto mengatakan TA dua kali terpilih menjadi anggota paskibra tingkat Kapanewon Gedangsari.
"Almarhumah tahun lalu jadi paskibra Kapanewon Gedangsari dan sekarang juga jadi pasukan paskibra di Kapanewon Gedangsari," kata Suryanto kepada detikJogja, Kamis (10/8/2023).
Suryanto tidak menyangka TA meninggal dunia secepat itu. Menurutnya, selama latihan TA tidak pernah mengeluh. "Saya kaget sekaligus kehilangan," ujarnya.
Suryanto menjelaskan, TA mengikuti latihan paskibra di lapangan Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul, Rabu (9/8) pagi. Setiba di rumah, TA dikabarkan mengeluh sakit.
"Pagi latihan dan sore di rumahnya sakit mendadak dan meninggal dunia," ucapnya.
TA merupakan siswi kelas XI SMK N 2 Gedangsari. Meski bersekolah di Gedangsari, TA sehari-hari tinggal di Bayat, Klaten. "Warga Klaten tapi sekolah di SMK 2 Gedangsari kelas XI," ucapnya.
TA dimakamkan di Bayat, Klaten, Kamis (10/8) siang. Suryanto dan Panewu (Camat) Gedangsari ikut melayat dan mengantarkan TA ke tempat peristirahatan terakhirnya.
"Saya sama Pak Panewu (Camat) Gedangsari ikut mengangkat peti ke peristirahatan terakhir almarhumah," kata Suryanto.
Sementara itu Panewu Gedangsari Eko Krisdiyanto mengatakan satu anggota paskibra yang meninggal itu tidak digantikan karena waktunya sudah mepet dan pekan depan sudah gladi bersih.
"Kekurangan satu anggota paskibra karena meninggal dunia sepertinya tidak diganti. Waktunya sudah mepet dan awal pekan depan sudah gladi," kata Eko saat dihubungi, Jumat (11/8/2023).
Eko menambahkan, pihak Kapanewon Gedangsari telah membuat piagam penghargaan untuk TA sebagai anggota paskibra. "Untuk almarhum tetap kita buatkan piagam dan nantinya akan diserahkan ke pihak keluarganya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota paskibra asal Desa Bogem, Bayat, Klaten, TA (16) meninggal dunia setelah menjalani latihan paskibra di Lapangan Hargomulyo, Gedangsari, Rabu (9/8). Sesampainya di rumah, tiba-tiba TA mengeluh tidak enak badan dan meninggal dunia saat sampai di Puskesmas Bayat, Klaten.
Meninggalnya TA direspons sejumlah warga Bayat. Mereka sempat beramai-ramai mendatangi Puskesmas Bayat, Kamis (10/8) pagi. Warga dari beberapa desa itu mempertanyakan kinerja Puskesmas Bayat yang dinilai lambat.
Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya TA. "Tentunya menjadi bahan evaluasi saya," katanya kepada wartawan di Grha Bung Karno, Klaten, Jumat (11/8).
Sri Mulyani juga menyebut akan segera menggelar rapat koordinasi untuk membahas kondisi seluruh puskesmas di Klaten.
(dil/rih)