
Untuk Kebutuhan PLTSa, Sampah TPA Putri Cempo Disebut Bakal Habis 7 Tahun
PLTSa Putri Cempo, Solo, akan membutuhkan setidaknya 545 ton sampah mentah per hari.
PLTSa Putri Cempo, Solo, akan membutuhkan setidaknya 545 ton sampah mentah per hari.
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo, Mojosongo, Solo resmi beroperasi. PLTSa ini siap menyulap sampah menjadi energi listrik.
Kobaran api di TPA Putri Cempo Solo masih menyala hingga pagi ini. Kurang lebih 20 jam api masih menyala di TPA Putri Cempo sisi timur.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo bakal menerima sampah dari luar Kota Solo untuk pemenuhan PLTSa. Termasuk sampah dari Jogja?
KSP Moeldoko mengecek kesiapan PLTSa Putri Cempo Solo. Sejumlah kendala masih ditemukan, meski PLTSa dianggap sudah siap beroperasi dan menghasilkan listrik.
"PLTSa uwis dadi (sudah jadi), segera beroperasi diunggu wae (ditunggu saja)," kata Gibran.
Warga blokade TPST Piyungan, Bantul. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka peluang kerja sama dengan Pemprov DIY soal pengelolaan sampah.
Gibran Rakabuming memastikan proyek PLTSa akan terus berjalan. Menurutnya, tidak logis jika proyek itu terhenti karena masalah pemulung.
Saat ini produksi sampah di Solo hanya 200 ton per hari. Sedangkan bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) mencapai 500 ton per hari.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menargetkan PLTSa Putri Cempo, Mojosongo, Solo, bisa memproduksi listrik hingga 8 megawatt (MW) pada Desember tahun ini.