Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengkritisi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo, Mojosongo, Kota Solo. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming menanggapi kritikan tersebut.
Saat ditemui, Gibran memastikan proyek PLTSa akan terus berjalan. Menurutnya, tidak logis jika harus menghentikan proyek yang sudah direncanakan lama hanya karena masalah pemulung.
"Iya, (proyeknya) Jalan terus, kalau alasannya menghentikan proyek PLTSa hanya karena pemulung itu ya tidak logis. (pemulung) Ya nanti kita carikan solusi," paparnya ditemui di Loji Gandrung, Selasa (29/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran tidak memungkiri, jumlah pemulung di TPA Putri Cempo sangat banyak. Mengenai hal itu sudah dipikirkannya dan akan dicarikan solusi.
"Saya tahu pemulung disana banyak sekali, ya nanti kita carikan solusi selesai. Menghentikan proyek ya nggak bisa, ini sudah lama tertunda biar selesai kok malah ditunda ya nggak masuk akal," ungkapnya.
"Atau mereka punya solusi untuk mengatasi gunung sampah itu apa?" tandasnya.
Persoalan pemulung memang menjadi salah satu kritikan dari Walhi Jawa Tengah terkait proyek PLTSa di Kota Solo. Mereka menganggap pemerintah harus memiliki konsep yang jelas mengenai solusi untuk para pemulung.
"Contoh di Benowo Surabaya, pemulung tidak masuk ke lokasi TPA. Mereka juga tidak ada pekerjaan, karena wilayah PLTSa itu sudah ditutup. Kalau Putri Cempo ditutup, pemulung kemana?Perencanaan harus jelas, jangan nanti ya akan kami pindah," kata Direktur Eksekutif Walhi Jateng Fahmi Bastian saat dihubungi detikJateng, Selasa (29/3/2022).
Hanya saja, masalah solusi untuk pemulung bukan satu-satunya persoalan yang muncul dari proyek PLTSa itu. Walhi justru memandang proyek tersebut sangat dipaksakan lantaran kebutuhan bahan baku jauh lebih tinggi dibanding produksi sampah di Kota Solo.
"Di Bantargebang untuk menghasilkan listrik 0,5 megawatt butuh 100 ton per hari sampah kering. Ini 5 megawatt butuh 450-500 ton per hari, sementara di Solo produksi sampah per hari 200 ton, sisanya dari mana?," ungkapnya.
(ahr/aku)