Menteri ESDM: Desember PLTSa Putri Cempo Produksi Listrik 8 MW

Menteri ESDM: Desember PLTSa Putri Cempo Produksi Listrik 8 MW

Ari Purnomo - detikJateng
Selasa, 25 Jan 2022 19:29 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif meninjau PLTSa Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Selasa (25/1/2022).
Menteri ESDM Arifin Tasrif meninjau PLTSa Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Selasa (25/1/2022). (Foto: Ari Purnomo/detikJateng)
Solo -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo, Mojosongo, Solo. Usai meninjau, Arifin menargetkan PLTSa bisa memproduksi listrik hingga 8 megawatt (MW) pada Desember tahun ini.

"(Targetnya) Kalau yang diusahakan 2 megawatt April, Desember 8 megawatt," ujar Arifin kepada wartawan di TPA Putri Cempo, Selasa (25/1/2022).

Arifin menambahkan, proyek pemanfaatan sampah ini cukup penting terutama untuk kesehatan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini energinya untuk kesehatan masyarakat dan pengelolaan lingkungan," katanya.

Arifin juga mengagumi proyek PLTSa dengan konstruksi bangunan serta kualitasnya yang cukup bagus. Meski begitu, dia mengakui bahwa selama prosesnya terdapat sejumlah kendala akibat pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

Kondisi ini pun turut berimbas pada waktu operasionalnya.

"Saya dapat laporan ada keterlambatan, karena COVID-19, peralatan terlambat, tenaga kerja nggak bisa kerja, kemudian juga angkut equipment. Ngangkut alat butuh dua sampai tiga bulan," paparnya.

Arifin juga mengatakan bahwa Solo menjadi kota kedua yang memanfaatkan sampah menjadi energi listrik. Yang pertama yakni di Benowo, Surabaya.

"Ini baru yang kedua, rencananya kan ada 12 kota dan Cempo ini yang kedua. Pertama di Benowo Surabaya, tapi teknologinya lain, di sini teknologinya gasifying, sedangkan di Benowo insinerator, dibakar," urainya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan untuk mendukung operasional PLTSa perlu adanya pemilahan sampah dari hulu.

"Dari hulunya harus kita selesaikan. Dari para camat dan lurah kami sudah inisiasi di satu kecamatan untuk memilah sampah," kata Gibran.

"Kita mulai dari Kecamatan Banjarsari nanti empat kecamatan mengikuti. Ke depan sampah plastik dan organik sudah dipisah semua. Gunung (sampah) sudah tinggi, 10 tahun habis nanti kita kekurangan sampah soalnya mesin rakus banget, kami kerja sama dengan kabupaten-kabupaten sekitar," pungkasnya.




(rih/sip)


Hide Ads