
Penyiksa Monyet di Tasikmalaya Diduga Psikopat
Pelaku penyiksaan monyet di di Tasikmalaya diduga memiliki sifat psikopat. Sehingga pelaku disarankan diberikan pendampingan psikolog untuk diperiksa.
Pelaku penyiksaan monyet di di Tasikmalaya diduga memiliki sifat psikopat. Sehingga pelaku disarankan diberikan pendampingan psikolog untuk diperiksa.
Kasus penyiksaan monyet terjadi di Tasikmalaya. Penyiksaan ini direkam dan videonya dijual pelaku. Begini pandangan dari kriminolog.
Polisi diminta proaktif menangani kasus penyiksaan hewan yang belakangan ini marak terjadi. Jangan sampai kasus serupa terulang lagi.
Polisi menangkap dua pemuda Tasikmalaya yang menyiksa monyet dan menjual lutung. Berikut ini ancaman hukuman yang bakal menjerat keduanya.
Periset Unpad ungkap Indonesia banyak menerima pesanan konten terkait kekerasan pada hewan. Kasus terbaru pemuda Tasik menyiksa bayi monyet hingga mati.
Video seekor bayi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang disiksa hidup-hidup oleh sejumlah pemuda di Tasikmalaya, Jawa Barat viral di media sosial.
Seekor monyet dan lutung diselamatkan dari pria sadis penyiksa bayi monyet di Kabupaten Tasikmalaya. Keduanya lalu diserahkan ke BBKSDA Wilayah VI Tasikmalaya.
Konten video penyiksaan monyet di Tasikmalaya dijual hingga ke luar negeri. Polisi masih menelusuri ke mana saja konten itu dijual.
Asep Yudi Nurul meraup cuan Rp 300 ribu per satu video penyiksaan monyet di Kabupaten Tasikmalaya. Sejauh ini, ia mengaku sudah menjual hingga 14 video.
Video penyiksaan monyet yang dibuat pemuda di Tasikmalaya dijual melalui media sosial. Tak hanya di Indonesia, pembelinya ada yang dari luar negeri.