Artikel ini mengandung konten eksplisit tentang kekerasan ekstrem yang dapat memicu kondisi emosi dan mental pembaca. Kami menyarankan Anda tidak meneruskan membacanya jika mengalami kecemasan dan meminta bantuan profesional.
Video seekor bayi monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang disiksa hidup-hidup oleh sejumlah pemuda di Tasikmalaya, Jawa Barat viral di media sosial. Aksi kekejaman terhadap hewan itu juga mendapatkan sorotan dari media dan NGO asing.
Dikutip dari detikJabar, media asing tersebut menyoroti aksi demi aksi yang dilakukan sang pelaku dan penyebar video. Artikel itu ditulis pada tahun lalu atau 8 Agustus 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemuda tersebut terlihat memotong telinga dan jari bayi monyet, menindik lidah dan kelopak matanya dengan bor, serta menggantung atau mengikat bayi monyet itu untuk dipukuli. Bahkan, monyet itu sempat dibakar setelah disiram oleh cairan mudah terbakar. Bayi monyet disiksa hingga tewas.
Pelaku Ditangkap
![]() |
Polisi menangkap pemuda sadis yang menyiksa bayi monyet di Kabupaten Tasikmalaya. Pria itu bernama Asep Yudi Nurul.
Ia ditangkap bersama Indra. Namun dari hasil pemeriksaan, sejauh ini Indra tidak terlibat dalam penyiksaan sadis bayi monyet. Indra diketahui memperjualbelikan lutung Jawa yang merupakan hewan dilindungi.
Asep dan Indra ditangkap pada Sabtu (10/9/2022). Asep diketahui merupakan warga Tanjungbarang, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan Indra dari Mandalahayu, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.
"Kami sampaikan hari ini Satreskrim Polres Tasikmalaya berhasil mengungkap pelaku atau tersangka penganiayaan hewan dilindungi. Ada dua orang inisial AY dan I. Dimana dua TSK ini berdomisili di Kabupaten Tasikmalaya," kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Heriyanto.
Siksa Monyet Demi Konten
Berdasarkan hasil pendalaman, pelaku Asep menganiaya monyet demi membuat konten video. Konten ini kemudian ditawarkan melalui media sosial dan dijual secara online.
"Jadi pelaku aniaya monyet, ada bayinya, ada yang monyet dewasa untuk konten. Videonya ini dijual pada pembeli," ucap Suhardi.
Kekerasan yang dilakukan pelaku sangat sadis terhadap monyet ini. Beberapa ekor monyet dimutilasi, diblender, dibor dan dipukuli.
"Sesuai video yang beredar memang sangat sadistis ya perlakuan pelaku," ujar Suhardi.
Tersangka Indra sejauh ini tidak terlibat dalam penyiksaan dan pembuatan konten. Indra hanya memperjualbelikan lutung, tapi saling kenal dengan Asep.
(nor/nor)