
Cara Pemkab Pangandaran Pastikan EWS Berfungsi di Tengah Isu Megathrust
Dibayang-bayangi isu gempa megathrust, Pemkab Pangandaran memastikan Early Warning System (EWS) tsunami berfungsi dengan baik.
Dibayang-bayangi isu gempa megathrust, Pemkab Pangandaran memastikan Early Warning System (EWS) tsunami berfungsi dengan baik.
Menurut BPBD Gunungkidul, akan ada pengadaan alat sistem peringatan dini (EWS) dari BMKG untuk mendeteksi tsunami. EWS itu akan dipasang di Gesing.
Empat alat sistem peringatan dini atau early warning sistem (EWS) tsunami di pesisir Kabupaten Gunungkidul, DIY, rusak. Berikut penjelasan BPBD Gunungkidul.
Upaya mengurani risiko dan korban bencana dibantu dengan memasang Warning Receiver System (WRS)-Early Warning System (EWS). Alat itu dipasang di BPBD Banyuwangi
Empat dari 29 peralatan EWS Tsunami yang terpasang di Bantul saat ini kondisinya rusak. Pemkab setempat berusaha untuk memperbaikinya.
BPBD Banyuwangi memiliki Warning Receiver System New Generation (WRS New Generation) atau alat deteksi gempa-tsunami. Alat ini akan mendekesi gempa lebih cepat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyebut belasan Early Warning System (EWS) tsunami di sepanjang pantai selatan di Bantul rusak.
Nelayan di Gunungkidul menemukan benda terombang-ambing di laut lepas. Benda tersebut semula dikira sebagai EWS tsunami, belakangan diketahui sebagai Rama Buoy.
"Jadi bukan EWS tsunami, tapi Rama Buoy. Itu informasi terakhir dari BMKG," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono.
Nelayan di Pantai Baron, Gunungkidul menemukan satu unit Early Warning Sistem (EWS) tsunami saat melaut. EWS itu diduga lepas dari lokasi awal pemasangannya.