Mitigasi bencana di Banyuwangi terus dilakukan. Upaya pengurangan risiko dan korban bencana dibantu dengan alat canggih. Salah satunya pemasangan Warning Receiver System (WRS) dan Early Warning System (EWS).
Alat-alat ini dipasang di Kantor BPBD Kabupaten Banyuwangi, Jalan Jaksa Agung Suprapto. Alat ini berguna untuk mengurangi risiko korban bencana gempa bumi dan tsunami.
"Alat tersebut juga bisa mendeteksi dini tsunami," ujar Mujito, Kalaksa BPBD Banyuwangi kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat yang dipasang itu akan menginformasikan secara cepat jika terjadi tsunami.
"Dengan demikian pejabat berwenang dapat segera mengambil keputusan untuk disampaikan kepada instansi terkait. Masyarakat bisa dievakuasi ke tempat yang lebih aman dari tsunami," ungkapnya.
Dengan adanya informasi peringatan dini bisa meminimalisasi risiko gempa dan tsunami yang sewaktu-waktu terjadi di Banyuwangi.
"Jika ada peringatan dini, langsung kita informasikan. Nantinya, masyarakat bisa langsung melakukan evakuasi dan penyelamatan sebelum terjadi bencana," ujarnya.
Untuk mengurangi risiko bencana, kata Mujito, perlu menyiapkan sistem peringatan dini yang melibatkan berbagai pihak dan pemanfaatan teknologi yang baik.
Empat alat EWS terpasang di pesisir pantai selatan, yakni di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Dua sisanya terpasang di Pantai Lampon dan Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo.
Empat EWS lainnya terpasang di Selat Bali, mulai dari Pelabuhan Muncar dan Pantai Satelit, Desa Tembokrejo. Sisanya dipasang di Balai Desa Blimbingsari dan kantor Kelurahan Kampung Mandar.
Mujito menjelaskan, Pemkab Banyuwangi telah beberapa kali memberikan pelatihan terhadap masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pesisir pantai Banyuwangi selatan.
"Apabila alat EWS berbunyi pertanda terjadi gempa yang berpotensi tsunami, warga bisa langsung mencari lokasi yang aman," papar Mujito.
Perlu diketahui, Banyuwangi memiliki garis pantai sepanjang 175 Km sehingga dinilai berpotensi terjadi tsunami. Berdasarkan catatan sejarah, Banyuwangi pernah dilanda tsunami pada 2 Juni 1994.
Gempa bumi yang diikuti tsunami setinggi 13 meter menghantam pesisir selatan Banyuwangi. Peristiwa tersebut mengakibatkan 200 orang korban meninggal dunia.
Simak Video "Mengenal Fungsi Alat Penerima Informasi Gempa Bumi dan Tsunami"
[Gambas:Video 20detik]
(dpe/fat)