Sepuluh alat sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) di sejumlah titik rawan longsor di Kabupaten Gunungkidul rusak karena faktor usia.
"EWS longsor dan gempa di Gunungkidul ada 32, tersebar di Patuk, Gedangsari, Nglipar, Semin, Ponjong. Dari 30-an EWS itu ada beberapa yang termakan usia. Ada 10 yang rusak," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono saat dihubungi detikJogja via telepon, Rabu (10/1/2024).
Purwono mengatakan, 10 EWS tersebut dalam kondisi berkarat sehingga tidak dapat berfungsi dengan maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang rusak itu EWS (pendeteksi) longsor. Sudah terpasang lebih dari 35 tahun yang lalu," ujar dia.
Menurut Purwono, 10 EWS longsor yang rusak itu tersebar di sejumlah wilayah. "Ada yang di Semin, Purwosari, Gedangsari," ungkap dia.
Kerusakan 10 EWS longsor itu sudah dilaporkan ke bagian pengadaan di BPBD DIY.
"Kemudian dari sana yang melakukan perbaikan. Pengadaan kita menerima dari BPBD DIY sama BMKG," ucap Purwono.
Dia menambahkan, tahun ini belum ada rencana pengadaan untuk EWS longsor yang baru untuk menggantikan 10 EWS yang rusak tersebut.
"Untuk tahun 2024 tidak ada (pengadaan EWS) untuk longsor dan gempa. Rencana dari BMKG ada perencanaan EWS di Gesing untuk tsunami," pungkas dia.
Baca juga: Gempa Darat M 1,4 di Bantul |
(dil/rih)
Komentar Terbanyak
Respons Wamenaker soal 19 Juta Lapangan Kerja Dipertanyakan Publik
7 Fakta Jazz Ugal-ugalan Tewaskan Pemotor di Bangjo Wirobrajan
Survei BPS: Jogja Ranking 1 Hunian Layak dan Terjangkau se-Jawa