4 Perangkat EWS Tsunami Rusak, Pemkab Bantul Kebut Perbaikan

4 Perangkat EWS Tsunami Rusak, Pemkab Bantul Kebut Perbaikan

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 23 Nov 2022 19:04 WIB
Seluruh EWS Tsunami di Banyuwangi Berfungsi
Pemeliharaan alat EWS di Banyuwangi. Foto: Ardian Fanani
Bantul -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyebut saat ini ada empat perangkat early warning system (EWS) tsunami yang rusak. Mereka tengah berusaha memperbaiki perangkat tersebut.

Manajer Pusdalops BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menjelaskan, bahwa jumlah EWS tsunami di Kabupaten Bantul ada 29 unit. Akan tetapi, saat ini yang berfungsi hanya 25 unit.

"Karena saat ini ada empat EWS tsunami yang dalam perbaikan," katanya saat dihubungi wartawan, Rabu (23/11/2022).

Kendati demikian, Aka mengaku telah berupaya melakukan perbaikan terhadap empat EWS tersebut. Hal itu harus dilakukan agar mitigasi bencana di daerah tersebut tidak terganggu.

"Dan untuk empat EWS itu sudah diperbaiki, kami upayakan bisa selesai secepatnya," ucapnya.

Selain perangkat EWS tsunami, Bantul juga memiliki peralatan EWS longsor. Aka mengaku semuanya berfungsi dengan baik.

Menurutnya, Bantul memiliki 3 EWS longsor yang masing-masing terpasang di Kalurahan Selopamioro di Kapanewon Imogiri, Kalurahan Wonolelo di Kapanewon Pleret dan Kalurahan Srimartani di Kapanewon Piyungan.

"Kalau untuk EWS bencana longsor ada tiga dan berfungsi semua," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta menyebut, telah menyiagakan 29 posko siaga yang tersebar di seluruh wilayah Bantul. Hal itu sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, bahkan BPBD telah melakukan pemetaan lokasi yang rawan terjadi bencana tersebut.

"Untuk yang berpotensi banjir di Kapanewon Bantul, Kretek, Pleret, Pundong, Piyungan, Jetis dan Imogiri. Kalau yang rawan tanah longsor di sebagian wilayah kapanewon Pundong, Imogiri dan Piyungan," ucapnya.

"Karena itu, kami imbau kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana itu untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya, apalagi saat hujan deras dan tidak berhenti-henti," imbuh Agus.




(ahr/apl)


Hide Ads