Ini 7 Tempat Favorit Jin Menurut Ajaran Islam

Salsa Dila Fitria Oktavianti - detikSumut
Rabu, 03 Des 2025 09:00 WIB
Foto: Getty Images/piola666
Medan -

Makhluk gaib bernama jin diyakini hidup berdampingan dengan manusia, namun berada di alam yang berbeda. Dalam ajaran Islam, disebutkan ada sejumlah tempat favorit jin yang kerap dikaitkan sebagai lokasi keberadaan mereka.

Dikutip detikHikmah dari Ensiklopedia Ruqyah karya Iding Sanus, ada sejumlah tempat yang dalam ajaran Islam digambarkan sebagai tempat yang sering dihuni atau dilewati oleh jin. Hal ini menunjukkan bahwa jin, sebagaimana manusia, juga memiliki area tinggal, tempat berkumpul, dan ruang-ruang yang biasa mereka tempati

Lantas, di mana saja 7 tempat favorit jin menurut ajaran Islam yang sering disebut dalam Al-Qur'an, hadis, dan penjelasan ulama?

Tempat yang Jadi Sarang Jin

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa secara umum jin menetap di beberapa jenis tempat yaitu:

1. Toilet dan Tempat Najis

Tempat-tempat najis dan kotor sangat disukai oleh para jin kafir. Tempat-tempat kotor yang dimaksud adalah seperti kamar mandi, tempat sampah, kandang hewan.

Sehingga Rasulullah SAW mengajarkan doa masuk kamar mandi dengan doa meminta perlindungan kepada Allah dari setan jantan dan setan betina.

Rasulullah SAW bersabda;

إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوْشَ مُحْتَضَرَةٌ، فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ الْخَلَاءَ فَلْيَقُلْ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

"Sesungguhnya tempat pembuangan kotoran ini didatangi (Jin). Oleh karena itu, jika salah seorang di antara kalian mendatangi toilet, hendaknya mengatakan 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari jin laki-laki dan jin perempuan"

Dalam hadits dari Zaid bin Arqam, Nabi Muhammad SAW bersabda,

إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَةٌ

"Sesungguhnya tempat buang air ini dikerumuni setan." [HR. Ahmad 19331, Abu Daud 6, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth]

2. Tempat Teduh dan Panas

Terdapat beberapa riwayat yang menegaskan larangan untuk duduk di tempat yang terkena teduh dan panas.

Di antaranya dari Abu Hurairah Radhiyaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي الشَّمْسِ فَقَلَصَ عَنْهُ الظُّلُ، فَصَارَ بَعْضُهُ فِي الشَّمْسِ وَبَعْضُهُ فِي الظِّلِّ فَلْيَقُمْ

"Jika kalian berada di tempat yang panas, lalu tiba-tiba bayangan bangunan menutupi kita sebagian sehingga terkena teduh, maka hendaknya dia pindah."

Dalam riwayat lain, dari Abu lyadh, dari salah seorang sahabat Nabi, beliau mengatakan,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُجْلَسَ بَيْنَ الضّحو الظلِّ وَ قَالَ مَجْلِسُ الشَّيْطَانِ

"Rasulullah SAW melarang duduk di antara tempat yang terkena panas dan tempat yang terkena bersabda, 'Itu adalah tempat naungannya. Itu adalah tempat duduknya setan."

Nabi memberi alasan larangan di atas karena tempat tersebut adalah tempatnya setan, sementara kita dilarang menyerupai setan. Ibnu Manshur pernah bertanya kepada Imam Ahmad, "Benarkah duduk di tempat yang terkena teduh dan panas itu makruh?" Jawab Imam Ahmad, "Itu makruh. Bukankah sudah ada larangan tentang ini?"

Karena itu, bagi mereka yang duduk di tempat yang terkena teduh dan panas, atau mereka yang duduk di tempat yang semua kena panas, agar dia berpindah ke tempat yang semuanya terkena teduh.

Rasulullah bersabda;

عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ: رَآنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ أَنَا قَاعِدٌ فِي الشَّمْسِ، فَقَالَ: تَحَوَّلْ إِلَى الظل

Dari Qais bin Abi Hazim dari ayahnya, beliau bercerita, "Nabi melihat aku duduk di bawah terik matahari, lalu beliau bersabda, 'Pindahlah ke tempat teduh!"



Simak Video "Video: Pandangan Islam soal Foto Prewedding"


(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork