Setelah melaksanakan puasa Ramadan selama satu bulan, setiap muslim yang berhalangan puasa Ramadan wajib mengganti puasa tersebut. Umumnya para wanita yang memiliki utang puasa dikarenakan datang bulan.
Tidak hanya wanita, laki-laki muslim yang tidak berpuasa di bulan Ramadan baik karena sakit ataupun sebab lainnya juga wajib mengganti puasa. Di kalangan umat Islam, banyak perdebatan mengenai puasa ganti (qadha) Ramadan yang dibarengi dengan puasa Syawal.
Lalu, apakah boleh puasa Syawal sekaligus qadha Ramadan? Yuk, simak penjelasan berikut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum Qadha Puasa Ramadan
Dilansir dari laman NU Online, setiap muslim yang memiliki utang puasa Ramadan dianjurkan segera mengganti puasanya. Setelah itu baru menunaikan ibadah puasa sunah Syawal.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Khatib As-Syarbini dalam kitab Mughnil Muhtaj pada jilid pertama, bahwa orang yang meng-qadha puasa di bulan Syawal tidak mendapatkan keutamaan sebagaimana yang dimaksud di atas. Berikut penjelasannya,
ولو صام في شوال قضاء أو نذرا أو غير ذلك ، هل تحصل له السنة أو لا ؟ لم أر من ذكره ، والظاهر الحصول. لكن لا يحصل له هذا الثواب المذكور خصوصا من فاته رمضان وصام عنه شوالا ؛ لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم ، ولذلك قال بعضهم : يستحب له في هذه الحالة أن يصوم ستا من ذي القعدة لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب ا هـ
Artinya: "Kalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunnah puasa Syawal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat. Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadits khususnya orang luput puasa Ramadhan dan mengqadhanya di bulan Syawal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa'dah sebagai qadha puasa Syawal."
Jadi, seorang muslim yang ingin mengqadha puasa Ramadan tidak diperbolehkan sekaligus dengan puasa Syawal. Dianjurkan untuk qadha puasa Ramadan dahulu baru melaksanakan puasa Syawal.
Hukum Puasa Syawal
Mengutip dari laman NU Online, puasa Syawal merupakan sunah muakkad (sangat dianjurkan). Puasa ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Puasa sebanyak enam hari di bulan Syawal yang bisa dimulai sejak 2 Syawal.
Rasulullah SAW menjelaskan salah satu keutamaan puasa Syawal adalah setara dengan pahala berpuasa selama satu tahun. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun." (HR Muslim).
Itulah penjelasan tentang "apakah boleh puasa Syawal sekaligus Qadha Ramadan?". Semoga bermanfaat, ya!
Artikel ini ditulis Aisyah Luthfi Munthe, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.
(mjy/mjy)