Manfaat Daun Meniran bagi Kesehatan, Cara Olah dan Efek Samping

Daun meniran adalah tanaman herbal yang mempunyai karakteristik unik dan berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, masih banyak lagi manfaat daun meniran bagi kesehatan.

Dilansir dari buku Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh Alami oleh Agus Kardinan, daun meniran tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi 1.000 mdpl. Ia mampu tumbuh dengan tinggi 40-100 centimeter di tempat yang lembab seperti sungai, pantai, semak, dan bekas sawah.

Pemanfaatan daun meniran dalam mengobati tubuh digunakan dengan sangat luas. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai khasiat, cara mengolah, hingga efek sampingnya. Yuk, simak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manfaat Daun Meniran

Daun meniran dinobatkan menjadi tanaman herbal yang mempunyai banyak untuk tubuh. Inilah sederet khasiat yang akan dirasakan seseorang apabila rutin mengonsumsi herbal meniran.

1. Penambah Daya Tahan Tubuh

Dalam tumbuhan meniran terdapat komponen kimia seperti flavonoid. Kandungan ini berfungsi sebagai perangsang sistem kekebalan imun manusia supaya bekerja dengan baik.

Meniran terbukti dapat merangsang daya tahan tubuh manusia. Khasiat ini kemudian dapat membantu tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Hal ini dikarenakan mikroba yang menyerang tubuh segera dimatikan oleh sistem imun yang berasal dari meniran.

2. Mengatasi nyeri

Daun meniran dapat mengatasi nyeri. Manfaat tersebut dapat membantu mengatasi nyeri yang beragam dari tubuh manusia. Jika dikonsumsi, meniran dapat meringankan nyeri kepala, nyeri sendi, nyeri perut, dan nyeri saluran pencernaan seperti nyeri saat buang air kecil.

3. Membantu Pengobatan HIV

Untuk pengidap HIV, tumbuhan meniran dapat meringankan proses pengobatan. Mengonsumsi daun meniran akan menghambat virus HIV yang berkembang di dalam tubuh.

Dalam buku Dahsyatnya Meniran Hijau: Gempur Berbagai Penyakit dan Sebagai Anti-Virus oleh Loekas Susanto, HIV dapat dihambat oleh ekstrak alkaloid yang berasal dari tanaman meniran. Hal ini menekan aktivitas pada strain sel Human Immunodeficiency Virus Type 1 Reverse Transcriptase (HIV-1-RT).

4. Mengatasi Hipertensi

Pengaruh diuretik, hipotensi, dan hipoglikemik dari daun meniran hijau akan memberikan dampak baik pada tubuh manusia. Meningkatnya volume urine dan kadar natrium sebelum dan sesudah masa pengobatan saat diteliti.

Penelitian ini menghasilkan penurunan yang drastis dalam tekanan darah sistolik pada subjek hipertensi non diabetes dicatat yang selanjutnya mengkonfirmasi sifat diuretiknya.

5. Mengatasi Peradangan

Dilansir dari website Puskesmas Kabupaten Lamongan, tanaman meniran bermanfaat dalam mencegah atau mengatasi peradangan. Hal ini dikarenakan meniran hijau memiliki sifat antioksidan, anti radang dan anti bakteri.

6. Mengatasi Batu Ginjal dan Asam Urat

Selain itu, meniran juga bermanfaat untuk mengatasi batu ginjal. Dengan mengkonsumsi meniran, akan meningkatkan pengeluaran urin.

Tidak hanya itu, tanaman obat ini bersifat basa sehingga dapat membantu permasalah pembentukan batu ginjal yang bersifat asam. Bahkan, mengkonsumsi meniran juga dapat mengurangi ukuran batu ginjal yang sudah terbentuk.

Berdasarkan buku Melampaui metode konvensional: Ekstraksi Meniran Optimal Tanpa Kondensor pada Rotary Vacuum Evaporator oleh Dwi Heru dkk, kandungan ion natrium dan kalium dalam tanaman meniran berkaitan dengan asam urat dalam pembentukan senyawa garam yang bisa larut dalam air.

Dalam kondisi asam urat yang mengkristal di dalam darah dan ginjal akan larut secara bertahap.

7. Mengatasi Diabetes

Tanaman yang mengandung flavonoid, phyllanthin dan hypophyllanthin tidak hanya dapat meningkatkan imunitas tubuh. Lebih dari itu, obat herbal ini dapat menurunkan kadar gula darah, melindungi Kesehatan hati, dan meredakan tegang.

Dalam pemberian ekstrak air daun meniran hijau pada tikus diabetes, menunjukkan hasil bahwa ekstrak meniran dapat menyebabkan penurunan stress oksidatif pada ginjal melalui pencegahan penurunan Tingkat aktivitas enzim antioksidan endogen.

Meskipun demikian, penggunaan meniran hijau sebagai obat untuk menurunkan kadar gula darah harus diawasi secara ketat oleh profesional. Penyesuaian obat diperlukan untuk menghindari efek samping yang membahayakan tubuh.

Cara Konsumsi Daun Meniran

Ada banyak cara mengonsumsi daun meniran untuk dikonsumsi sebagai obat. Berikut salah satu cara mengolah daun meniran yang sederhana dan mudah ditiru untuk pengobatan.

1. Daun Meniran dan Kunyit

Bahan-bahan

Daun Meniran
Rimpang/Umbi kunyit

Cara Membuat

Kedua bahan ditumbuk halus
Peras kedua bahan yang telah ditumbuk
Air sari perasan dapat dikonsumsi

2. Rebusan Daun Meniran

Bahan-bahan

30 gram daun Meniran
4 gelas air

Cara Membuat

Cuci bersih 30 gram meniran
Rebus 4 gelas air dan 30 gram daun meniran
Saring air rebusan, air rebusan dapat dikonsumsi sebanyak 2 kali dalam sehari.

Efek Samping Daun Meniran

Sejalan beriringan dengan manfaat tanaman meniran untuk kesehatan, terdapat efek samping yang perlu diperhatikan sebelum mengkonsumsi meniran.

1. Resiko Pendarahan

Untuk orang dengan gangguan perdarahan, mengkonsumsi daun meniran dapat mengakibatkan pendarahan. Hal ini dapat diatasi dengan penyesuaian dosis dalam mengkonsumsi meniran.

Terlebih efek samping ini dapat terjadi bila dikonsumsi dengan obat yang dapat meningkatkan resiko perdarahan.

2. Tekanan Darah Rendah

Meniran hijau bila dikonsumsi dengan obat diuretic atau obat antihipertensi bisa mengakibatkan tekanan darah dan bisa menyebabkan hipotensi.

3. Penurunan kadar gula di dalam tubuh

Selain memiliki khasiat yang baik, kadar gula di dalam tubuh yang diakibatkan oleh mineran juga bisa berdampak negatif. Jika mengonsumsi meniran dengan obat diabetes, kadar gula ini dapat menurun. Bukan hanya menurunkan kadar gula, bahkan dapat menyebabkan kadar gula hingga terlalu rendah.

Di samping manfaat meniran bagi Kesehatan, tanaman herbal ini juga memiliki efek samping jika dikonsumsi dengan tidak bijak. Baiknya, sebelum mengkonsumsi tanaman meniran perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Itulah manfaat daun meniran lengkap dengan cara mengonsumsi hingga efek sampingnya. Semoga membantu!

Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama