.webp)
Polisi berinisial AW yang berdinas di Satlantas Polrestabes Palembang mengaku difitnah istrinya, MA. AW sudah dilaporkan istrinya ke Polda Sumsel dalam kasus KDRT.
AW menerangkan laporan di Polda Sumsel tentang KDRT terhadap istrinya tidak benar. Goresan di bawah mata yang dijadikan bukti laporan MA, menurut AW, merupakan akibat kecelakaan yang dialami MA bukan KDRT. MA menegaskan istrinya merekayasa laporan polisi tersebut.
"Saya difitnah istri saya melakukan KDRT. Laporan yang dilakukan istri saya itu sudah hampir satu tahun lalu, prosesnya juga sudah digelar perkara oleh PPA Polda Sumsel, dan saya tidak terbukti bersalah karena saya tidak melakukan KDRT. Goresan di bawah mata yang dijadikan bukti laporan itu merupakan akibat laka bukan saya pukul," kata AW kepada detikSumbagsel, Sabtu (15/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat diselidiki juga, hal ini diperkuat di Rumah Sakit Charitas Palembang yang istri saya hadir dengan pernyataan dokter kalau luka tersebut akibat laka, yang merupakan terkena stang motor bukan KDRT, sehingga kasus tersebut sudah SP3," sambungnya.
AW menjelaskan fitnah itu dibuat istrinya karena memiliki utang dan memaksa AW untuk membayar utang itu sebesar Rp 45 juta. Bahkan menurut AW, istrinya juga sudah berselingkuh dengan anggota Polairud Polda Sumsel.
"Laporan itu untuk memaksa saya membayar utangnya dengan melakukan perdamaian tapi karena tidak cukup bukti laporannya sudah ditutup. Istri saya juga selingkuh dengan anggota Polairud Polda Sumsel dan sudah saya laporkan juga ke Propam," ungkapnya.
AW mengaku mengetahui dugaan kasus perselingkuhan itu dari media sosial. Karena saat itu, istrinya melakukan siaran langsung bersama pria lain di dalam mobil hingga terjadi aksi asusila.
"Aksi itu saya tonton saat berada di rumah, sehingga saya videokan dan foto, sebagai barang bukti untuk perselingkuhan yang dilakukannya itu sudah 1 tahun dilakukan saat masih bersama dengannya," tutupnya.
(sun/dai)
