Camat Ungkap Kondisi Bibi dan Nenek yang Dianiaya Julius hingga 1 Tewas

Palembang -

Camat Gandus Palembang mengungkap kondisi bibi dan nenek yang dianiaya pria pendiam bernama Julius Hadi Saputra (28), hingga salah satunya tewas. Ia meluruskan bahwa yang dilempar dari lantai 2 bukanlah sang bibi, melainkan sang nenek. Namun memang yang meninggal dunia adalah sang bibi.

Camat Gandus Palembang Jufriansyah mengatakan bahwa berdasarkan keterangan RT dan lurah tempat pelaku dan korban tinggal, Julius diduga mengalami depresi.

"Pelaku ini diduga sedang mengalami depresi (hingga) menganiaya neneknya dan sepupunya (bibinya) yang sedang berada di dalam rumah," ungkap Jufri dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (29/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jufri menambahkan bahwa pada saat kejadian, Julius rupanya menganiaya kedua korban, Yuliana (57) dan Romla (75), secara membabi buta.

"Terhadap korban pertama (Yuliana), diduga dianiaya, dipukuli di bagian dada sampai ke leher, dan dibenturkan bagian kepala oleh pelaku hingga meninggal dunia dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumsel," katanya.

"Terhadap korban kedua, nenenknya (Romla) diduga dianiaya dan didorong sampai jatuh dari lantai dua. Kondisi korban kritis dibawa dan dirawat RS M Husein (RSMH) Palembang. Mengalami patah kaki sebelah kanan dan pecah di kepala bagian belakang," sambungnya.

Jufri juga membenarkan bahwa dalam keseharian, Julius merupakan sosok yang pendiam. Bahkan ia cenderung tertutup dan enggan bersosialisasi dengan warga sekitar. Julius diketahui pengangguran dan tidak pernah hadir ketika diundang warga menghadiri suatu acara.

"Memang pelaku ini orangnya tertutup, tidak bergaul atau bersosialisasi dengan warga sekitar. Kadang kalau ada undangan dekat rumahnya, dia tidak keluar, tidak datang. Dia juga infonya sudah sering melamar kerja namun tak pernah diterima, jadi kesehariannya cuma di rumah saja," katanya.

Berdasarkan keterangan di lapangan, Jufri mengungkap bahwa Julius memang memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Saat ini, Julius tengah diobservasi di RS Ernaldi Bahar Palembang untuk memastikan dugaan gangguan jiwa yang dialami.