Polisi terus mendalami motif Julius Hadi Saputra (28) yang tega menganiaya bibi dan neneknya hingga sang bibi meregang nyawa. Kepada polisi, keluarga mengatakan jika Julius diduga mengidap gangguan jiwa.
"Iya, memang informasi dari pihak keluarga seperti itu (Julius memiliki gangguan jiwa)," kata Kanit Reskrim Polsek Gandus Palembang Iptu Deddy Heriansyah dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (28/8/2023).
Berdasarkan pendalaman sementara, lanjutnya, Julius sebenarnya merupakan pria yang tak banyak ulah di kampungnya. Sebelum kejadian, Julius disebut pergi ke Jakabaring untuk mengikuti acara pengajian.
"Dia ini orangnya pendiam, baik-baik di lingkungan, tak banyak ulah dari informasi warga sekitar. Dia tak pernah terlibat aksi kriminal. Sebelum kejadian keluarga mencari dia yang sedang main ke Jakabaring. Keluarga tak ingin kalau dia sampai main jauh," katanya.
Sejak diamankan Minggu (27/8) kemarin, katanya, hingga kini Julius belum dapat dimintai keterangan. Selama di Polsek dia hanya diam dan memilih bungkam. Julius tidak berontak, juga tidak memberikan informasi apa-apa.
"Belum bisa (dimintai keterangan). Selama di sini dia diam saja," katanya.
Deddy menambahkan, hari ini juga pihaknya akan membawa Julius ke rumah sakit. Hal itu dilakukan guna memastikan apakah Julius memang mengidap gangguan kejiwaan seperti yang dikatakan keluarga atau tidak.
"Iya, memang benar (mau diperiksa kejiwaannya). Ini kita mau bawa dia ke rumah sakit untuk diperiksa. Kan kita harus pastikan dulu seperti apa sebenarnya kondisinya," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Julius Hadi Saputra (28) menganiaya bibi dan neneknya dengan cara mencekik. Bahkan sang bibi dilempar dari lantai 2 rumah mereka hingga meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (27/8/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.
Keluarga dan warga yang menyaksikan kejadian itu sempat histeris dan langsung melarikan kedua korban ke rumah sakit. Nyawa sang bibi, Yuliani, tak tertolong. Sedangkan sang nenek, Romla, masih kritis.
(des/mud)