Kasus DBD di Palembang Menurun, Kecamatan Gandus Malah Naik Drastis

Sumatera Selatan

Kasus DBD di Palembang Menurun, Kecamatan Gandus Malah Naik Drastis

Zindi Marcella - detikSumbagsel
Minggu, 21 Apr 2024 04:00 WIB
Ilustrasi Kegiatan Fogging
Ilustrasi fogging. Foto: Dok. Istimewa
Palembang -

Dari bulan Januari hingga April 2024, Kecamatan Gandus Kota Palembang mengalami peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, kasus DBD ini sebenarnya sudah mengalami penurunan secara keseluruhan.

"Ya setelah mengalami peningkatan kasus DBD di Palembang per 18 April ini mengalami penurunan secara keseluruhan," katanya kepada detikSumbagsel, Sabtu (20/4/2024).

Yudhi menjelaskan dari data kasus DBD tersebut, Kecamatan Gandus menjadi wilayah dengan kasus tertinggi di Kota Palembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya awalnya Kecamatan Gandus di bulan Januari berada di urutan 12 tetapi pada bulan ini malah di urutan pertama dari 18 kecamatan yang terjangkit," katanya.

Yudhi juga mengungkapkan kasus penyakit ini banyak menyerang anak-anak. Kemudian untuk jenis kelamin, mayoritas penderita DBD adalah laki-laki. Akan tetapi korban jiwa lebih banyak perempuan.

ADVERTISEMENT

"Yang terdampak DBD di Palembang itu mayoritas anak-anak hingga remaja yang rentan usianya 5-14 tahun. Dari data DBD berdasarkan jenis kelaminnya laki-laki berada di angka 329 sedangkan perempuan 311, Tetapi untuk data meninggal DBD 2024 hingga saat ini ada 4 perempuan korban jiwa dan 1 laki-laki," lanjutnya.

Masih tingginya kasus DBD di wilayah tertentu, menurut Yudhi, disebabkan salah satunya oleh faktor cuaca.

"Karena akhir-akhir ini tingkat curah hujannya tinggi jadi banyak jentik nyamuk di mana-mana, yang mengakibatkan nyamuk dengue ini berkembang biak,"katanya

Yudhi juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menerapkan metode yang membantu meminimalisir nyamuk berbahaya ini

"Pencegahan DBD yang paling efektif, masyarakat tetap harus melaksanakan secara rutin pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M. Hal ini dilakukan agar dapat mengurangi dan menghindari DBD," pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh Zindi Marcella, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(des/des)


Hide Ads