Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai melonjak di Kabupaten Ponorogo. Data di Rumah Sakit Umum (RSU) Muslimat, tercatat November 2024 lalu ada 47 pasien DB dan pada Desember 2024 meningkat menjadi 107 pasien.
Hal ini juga terjadi di RSU Aisyiyah Ponorogo. Hampir setiap hari, ada 30 hingga 34 pasien harus rawat inap karena trombositnya menurun.
"Data di kami bulan November hanya ada 72 kasus DBD sedangkan pada bulan Desember melonjak menjadi 187 kasus," tutur Humas RSU Aisyiyah, Muhammad Arbain kepada wartawan, Selasa (14/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bain menambahkan, pasien yang dilakukan rawat inap, lantaran nilai trombositnya di bawah 100.000 per mikroliter darah. Namun, karena keterbatasan ruang perawatan, tak jarang pihaknya menolak pasien.
"Dengan kondisi seperti sekarang ini, sempat beberapa kali menolak pasien dikarenakan ruang perawatan untuk pasien demam berdarah penuh. Penolakan tiap hari sekitar 10 hingga 15 pasien," ujar Bain.
Beberapa pasien juga terpaksa rawat inap di IGD karena banyaknya kasus DBD. Tak jarang, pasien harus transit di IGD sebelum ada bed di ruang perawatan yang kosong.
"Itu pasti (kewalahan) terlepas dari DHF ada, kita sudah sering nolak-nolak, namun tetap kita antisipasi, dengan artian pasien di IGD kan biasanya numpuk, kita keluarkan bed ekstra, kita transit sambil menunggu ada pasien pulang, biasanya setelah dhuhur ada pasien yang pulang," beber Bain.
Salah satu pasien, Oka Saraswati mengatakan, anaknya mengalami gejala demam. Demamnya pun tidak segera turun. Curiga anaknya kena DBD, akhirnya dicek laboratorium dan hasilnya trombositnya hanya 41 ribu per mikroliter darah dari yang seharusnya normal di angka 150 ribu per mikroliter darah.
"Di lingkungan saya ada dua yang sudah terkena DBD, salah satunya anak saya ini. Cek darah ternyata trombosit sudah 41 ribu, gejala panas dan pusing," pungkas Oka.
(irb/hil)