Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon tahun ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga November 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 1.687 kasus DBD dengan enam orang di antaranya meninggal.
Angka ini jauh melampaui jumlah kasus pada tahun 2023. Pada tahun tersebut, hanya ada 728 kasus dengan lima orang di antaranya meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah menyatakan bahwa meski ada penurunan kasus pada November 70 kasus, secara keseluruhan tren tahun 2024 menunjukkan peningkatan tajam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus DBD tahun ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini tentu menjadi perhatian serius kami," kata Neneng, Rabu (4/12/2024).
Neneng mengimbau masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin. Menurutnya, nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD lebih suka berkembang biak di tempat-tempat bersih dan genangan air kecil.
"Rutinlah menguras bak mandi dan tempat-tempat genangan air lainnya. Jangan biarkan jentik nyamuk berkembang," tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sekolah-sekolah diminta memastikan lingkungan mereka bebas dari genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk. Neneng berharap peserta didik dapat dilibatkan sebagai juru pemantau jentik (jumantik) di sekolah.
"Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga harus diterapkan, baik di rumah maupun di sekolah. Jika ada gejala panas disertai nyeri badan, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat agar dapat ditangani sejak dini," ujarnya.
Neneng menekankan bahwa fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sementara telur dan larva nyamuk tetap hidup. Oleh karena itu, PSN tetap menjadi solusi utama.
"Kami menggalakkan program satu rumah satu jumantik dan satu kelas satu jumantik. Jika program ini dijalankan dengan baik, kami optimistis kasus DBD dapat ditekan," katanya.
Neneng juga meminta masyarakat segera melaporkan kasus DBD ke puskesmas terdekat. Tim kesehatan akan melakukan pemantauan dan memberikan obat untuk mencegah perkembangan nyamuk di area tersebut.
Pihaknya berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan untuk mencegah DBD, terutama di tengah musim penghujan.
"Dengan kerja sama antara masyarakat, sekolah, dan pemerintah, kami yakin lonjakan kasus DBD ini dapat ditekan," pungkas Neneng.
(orb/orb)