.webp)
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Manggarai Barat Ondy Christian Siagian mengungkapkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu meningkat drastis dibandingkan tahun lalu. Ia menyebut puncak wabah DBD biasanya terjadi pada periode Januari-Maret dan Oktober-Desember.
Ondy mengatakan hingga pertengahan November 2024 terdapat hampir 500 kasus DBD di Manggarai Barat. Meski begitu, case fatality rate (CFR) angka kematian akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti itu sebesar 0 persen alias nihil.
"Pada periode Januari sampai dengan 15 November 2024 jumlah kasus sebanyak 495 kasus, CFR sebesar 0 persen," kata Ondy di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah kasus DBD tahun ini meningkat drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode Januari-15 November 2023, Manggarai Barat hanya mencatatkan sebanyak 289 kasus DBD.
"Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kasus dua kali lipat pada tahun ini," kata Ondy.
Ia menjelaskan kasus tertinggi DBD tahun ini ditemukan di wilayah Puskesmas Labuan Bajo dan Batu Cermin, masing-masing sebesar 172 kasus dan 136 kasus. Kasus DBD di dua wilayah puskesmas ini menyumbangkan 62 persen dari total kasus di Kabupaten Manggarai Barat. Wilayah sebaran kasus bertambah dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Penyebaran kasus terdapat di 77 desa/kelurahan dengan kasus tertinggi terdapat di Kelurahan Wae Kelambu, yaitu sebesar 84 kasus,' ujar Ondy.
Ondy telah menerbitkan Surat Edaran tertanggal 8 November 2024 tentang kewaspadaan peningkatan kasus DBD di kabupaten tersebut. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat juga melakukan rapat koordinasi terkait pencegahan DBD di daerah itu.
(iws/dpw)
