Sudah menjadi rahasia umum, Sungai Musi menyimpan benda-benda berharga dari peradaban yang telah lalu. Maka tak heran jika muncul istilah harta karun Sungai Musi.
Maka dari itu, perahu yang ada di Sungai Musi tidak melulu milik nelayan pencari ikan. Tapi, banyak juga perahu para pencari harta karun yang dilengkapi mesin kompresor.
Para pencari harta karun mengandalkan mesin kompresor untuk menyelam ke dasar sungai. Dengan begitu, penyelam bisa bertahan hingga dua jam di dasar sungai. Sebab, kedalaman Sungai Musi mencapai puluhan meter.
Salah seorang pencari harta karun di Sungai Musi yakni Madon (24). Menariknya, mencari harta karun di Sungai Musi sudah menjadi mata pencaharian bagi banyak orang, bahkan ada yang sampai turun-temurun.
Madon yang kini kerap menyelam ke dasar Sungai Musi, ternyata menggantikan ayahnya yang sudah berhenti karena faktor usia. Menurut Madon, ayahnya juga menjadi pencari harta karun sejak muda seperti dirinya.
"Saya baru dua tahun menjadi penyelam dan pencari harta karun di dasar Sungai Musi ini, menggantikan ayah," kata Madon, Sabtu (16/11/2024)..
Dalam satu perahu biasanya berisi delapan orang. Ada yang bertugas memegang selang kompresor, memegang selang besar penyedot pasir dari dasar sungai, dan ada yang bertugas mengayak pasir. Sementara itu, untuk penyelam ada tiga orang.
"Untuk menyelam ini harus memiliki mental yang kuat karena kita bertaruh nyawa di sini. Kita harus menyelam di dasar sungai yang keadaannya begitu gelap dan tidak tahu ada bahaya apa di sana," ungkapnya.
Mengenai ulasan selengkapnya, detikers bisa membuka sederet link berikut ini:
Baca juga: 2 Peran Sungai Musi di Zaman Sriwijaya |
Simak Video "Video: 2 Pegawai Dinas PUPR Palembang Baku Hantam gegara Tersinggung di Medsos"
(sun/des)