Setelah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, ada satu anjuran amalan sunnah di bulan Syawal yakni berpuasa enam hari. Lantas, kapan puasa Syawal 2025 dimulai dan batas akhir boleh menjalankannya?
Dikutip buku Panduan Ibadah Syawwal Serial Buku Saku karya Neneng Maghfiroh dan Silmi Adawiyah, Syawal merupakan bulan umat Nabi Muhammad merayakan kemenangan dan kembali ke fitrahnya sebagai manusia. Secara harfiah, Syawal memiliki makna peningkatan. Yaitu peningkatan ibadah sebagai hasil training selama bulan Ramadan.
Di bulan Syawal ini, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk melanjutkan puasa Ramadan dengan enam hari yang disebut dengan puasa Syawal. Hukum melakukannya adalah sunnah dengan ganjalan pahala setara berpuasa setahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِرًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim по. 1164).
Batas Puasa Syawal 2025
Puasa Syawal dilakukan selama enam hari dengan pola berurutan ataupun secara terpisah. Para ulama sepakat permulaan puasa sunnah ini dapat dilaksanakan pada tanggal 2 Syawal yakni sehari setelah perayaan Idul Fitri.
Adapun untuk batas terakhir boleh melakukan puasa Syawal adalah pada akhir bulan Syawal. Umat Islam mempunyai kesempatan waktu kurang lebih satu bulan untuk menyempatkan menunaikan ibadah puasa sunnah selama enam hari di bulan kesepuluh ini.
Berdasarkan penetapan 1 Syawal oleh Kementerian Agama RI yang jatuh pada 31 Maret 2025, batas akhir puasa Syawal yakni pada 28 April 2025. Adapun rincian tanggal hijriah bulan Syawal untuk acuan memilih jadwal puasa sunnah sebagai berikut:
- 2 Syawal 1446 Hijriah: 1 April 2025
- 3 Syawal 1446 Hijriah: 2 April 2025
- 4 Syawal 1446 Hijriah: 3 April 2025
- 5 Syawal 1446 Hijriah: 4 April 2025
- 6 Syawal 1446 Hijriah: 5 April 2025
- 7 Syawal 1446 Hijriah: 6 April 2025
- 8 Syawal 1446 Hijriah: 7 April 2025
- 9 Syawal 1446 Hijriah: 8 April 2025
- 10 Syawal 1446 Hijriah: 9 April 2025
- 11 Syawal 1446 Hijriah: 10 April 2025
- 12 Syawal 1446 Hijriah: 11 April 2025
- 13 Syawal 1446 Hijriah: 12 April 2025
- 14 Syawal 1446 Hijriah: 13 April 2025
- 15 Syawal 1446 Hijriah: 14 April 2025
- 16 Syawal 1446 Hijriah: 15 April 2025
- 17 Syawal 1446 Hijriah: 16 April 2025
- 18 Syawal 1446 Hijriah: 17 April 2025
- 19 Syawal 1446 Hijriah: 18 April 2025
- 20 Syawal 1446 Hijriah: 19 April 2025
- 21 Syawal 1446 Hijriah: 20 April 2025
- 22 Syawal 1446 Hijriah: 21 April 2025
- 23 Syawal 1446 Hijriah: 22 April 2025
- 24 Syawal 1446 Hijriah: 23 April 2025
- 25 Syawal 1446 Hijriah: 24 April 2025
- 26 Syawal 1446 Hijriah: 25 April 2025
- 27 Syawal 1446 Hijriah: 26 April 2025
- 28 Syawal 1446 Hijriah: 27 April 2025
- 29 Syawal 1446 Hijriah: 28 April 2025
Bacaan Niat Puasa Syawal
Membaca niat puasa Syawal sama seperti niat puasa pada umumnya, dimulai malam hari hingga terbitnya fajar. Namun, ada kebolehan untuk mengucapkan niat pada siang hari apabila lupa. Berikut ini bacaan niatnya:
1. Niat Puasa Syawal Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT,"
2. Bacaan Niat Puasa Syawal Pagi Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT."
Keutamaan Puasa Syawal
Berikut rangkuman keutamaan puasa Syawal dilansir buku Faedah-faedah Seputar Puasa Syawal milik Muhammad Shalil Al-Munajjid, detikHikmah dan NU Online.
1. Membiasakan Diri untuk Berpuasa
Berdasarkan penjelasan laman NU Online, menunaikan ibadah puasa Syawal menjadi salah satu langkah membiasakan diri tetap berpuasa setelah Ramadan berakhir. Sesungguhnya Allah SWT menerima amal kebaikan seseorang dan akan menganugerahi ia untuk terus berbuat kebaikan setelahnya.
Sebagian ulama berpendapat bahwa ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya. Maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutinya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterima kebaikan yang pertama. Begitu juga sebaliknya, jika seseorang berbuat baik kemudian mengikutinya dengan perbuatan buruk maka yang demikian tanda ditolak kebaikan.
2. Tanda Syukur Kepada Allah
Dikutip detikHikmah, salah satu keutamaan berpuasa di bulan Syawal adalah tanda rasa syukur kepada Allah SWT karena telah berhasil melalui bulan Ramadan. Berharap setelah berakhirnya Ramadan, bisa mendapatkan anugerah rahmat yang melimpah.
3. Ibadah yang Dilakukan Pada Ramadan tidak Terputus
Selesainya bulan Ramadan bukan menjadi pertanda ibadah yang dilakukan terhenti. Hal ini menjadi pemicu untuk berusaha mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan setelahnya. Puasa Syawal menjadi salah satu bentuk untuk melestarikan ibadah yang sudah dijalankan selama Ramadan.
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ "
Artinya: "Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, "Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus." (HR Muslim).
4. Penyempurna Ibadah Wajib
Alasan dianjurkannya puasa Syawal karena dapat menyempurnakan kekurangan dalam menjalankan ibadah wajib seperti puasa Ramadan. Hal itu dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:
"Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab adalah salatnya. Jika salatnya baik, sungguh dia telah beruntung dan sukses. Sebaliknya apabila salatnya rusak maka di celaka dan merugi. Kemudian jika ada kekurangan dalam salat wajib, Allah berfirman kepada malaikat: lihatlah apakah hambaku mengerjakan salat sunah? Jika dia mengerjakan salat sunah, kekurangan dalam salat wajib akan disempurnakan dengan salat sunnah. Kemudian seluruh amal yang lain akan dihisab seperti itu," (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi).
Itulah batas akhir puasa Syawal 2025 lengkap dengan tanggalan Hijriah untuk memilih jadwal yang pas. Semoga berguna, ya.
(mep/csb)