Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengimbau pemudik dan masyarakat yang beraktivitas di lokasi wisata alam maupun tempat rekreasi lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak bencana hidrometeorologi.
"Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan, terutama bagi mereka yang akan melakukan perjalanan arus balik Lebaran maupun yang beraktivitas liburan di lokasi wisata alam, wisata air maupun lokasi rekreasi lainnya," Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Siswanto, Rabu (2/4/2025).
Siswanto menyebut potensi banjir, genangan, longsor, jalanan licin dan rusaknya infrastruktur berpotensi terjadi. Sehingga kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana hidrometeorologi harus ditingkatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hindari berteduh atau beraktivitas di dekat pohon yang rindang, atau papan baliho karena dimungkinkan terkena dampak hembusan angin kencang atau puting beliung. Bagi pengendara di lintasan jalur darat agar berhati-hati jika terjadi hujan dan berakibat jalanan licin (aqua planing)," katanya.
Siswanto menyebut, di awal April ini atau dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di Sumsel. Intensitas hujan yang terjadi antara sedang hingga lebat, namun disertai kilat atau petir serta angin kencang.
"Berdasarkan analisa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Sumsel pada 7 hari ke depan bahwa Aliran massa udara masih didominasi oleh angin baratan," katanya.
Selain itu faktor lainnya seperti gelombang atmosfer Kelvin diprediksi masih terus aktif, serta terdapat pola belokan angin dan konvergensi yang menyebabkan penumpukan massa udara dan membentuk awan-awan konvektif yang berpotensi hujan.
Beberapa wilayah yang harus diwaspadai adalah di kawasan Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Lubuklinggau, Lahat, Empat Lawang, Pagar Alam, Muaraenim, OKU, OKU Selatan, OKU Timur, OKI, Banyuasin, Musi Banyuasin dan Palembang.
(dai/dai)