Keutamaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan yang Penuh Maghfirah

Keutamaan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan yang Penuh Maghfirah

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Minggu, 09 Mar 2025 23:01 WIB
Ornamental Arabic lantern burning candle glowing at night. Festive greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem.
Keutamaan bulan Ramadan (Foto: Getty Images/alexkich)
Palembang -

Selama bulan Ramadhan ada tiga fase yang dilewati yakni 10 hari pertama, 1- hari kedua, dan 10 hari ketiga. Pada fase 10 hari kedua Ramadhan disebut dengan maghfirah yang artinya pengampunan.

Maghfirah juga diartikan sebagai hak Allah dalam memberikan perlindungan kepada hamba-Nya yang melakukan taubat. Dikutip buku M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui milik M Quraish Shihab, pembagian tiga fase tersebut dilandasi pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya dan ia menilainya sahih. Berikut ini bunyi hadisnya:

"Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahan maghfirah, dan akhirnya itqun minannar (pembebasan dari api neraka)."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadis di atas diriwayatkan juga oleh Al-Baihaqi serta Abu Asy-Syaikh dan Ibnu Hibban, serta termasuk sebagian khutbah Jumat Nabi SAW pada akhir Syaban, demikian sahabat Nabi Salman Al-farisi menjelaskannya.

Untuk itu, ada beberapa keutamaan dari 10 hari kedua bulan Ramadhan yang penuh dengan pengampunan. Keutamaan tersebut sebagai pendorong untuk meningkatkan ketaatan dalam beribadah.

ADVERTISEMENT

Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadhan

Inilah sederet keutamaan yang didapatkan pada 10 hari kedua atau pertengahan bulan Ramadhan yang disadur dari laman NU Palembang:

1. Wujud Istiqomah

Sebagian orang akan mulai berkurang intensitas puasa pada 10 hari kedua Ramadhan. Kondisi tersebut menjadi tantangan yang harus dilewati sehingga tidak berakibat turunnya tingkat ketakwaan selama bulan Ramadan.

Karena itu, keutamaan istiqomah dalam beribadah di bulan Ramadan imbalannya pahala yang besar. Bagi mereka yang mampu menjalankan rangkaian ibadah puasa secara lengkap pada 10 hari kedua ini maka ia telah mendapatkan wujud istiqomah.

2. Jauh dari Godaan Duniawi dan Diampuni Dosa

Dunia yang dijalani tidak terlepas dari ujian sehingga Islam menegaskan untuk umatnya memiliki iman yang kuat. Rangkaian ibadah yang dijalani secara penuh pada 10 hari kedua dapat menjadi bukti seseorang mampu menahan dan menjauhkan diri dari godaan duniawi yang berlebihan.

Dosa-dosa yang telah lalu pun akan diampuni sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:

"Siapa yang puasa Ramadan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu," (HR. Bukhari Muslim).

Selain itu, dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Salat lima waktu dan Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadan ke Ramadan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar," (HR. Muslim).

3. Dikabulkan Doa

Momen 10 hari kedua Ramadhan termasuk waktu terbaik untuk berdoa kebaikan di dunia dan akhirat. Sebab pada hari tersebut Allah SWT memberi kenikmatan dikabulkannya doa untuk hamba yang sungguh-sungguh.

4. Sukses Dalam Beribadah

Adanya keistiqomahan dalam beribadah menjadi tanda kesuksesan seorang hamba. Pasalnya, hingga 10 hari kedua Ramadhan masih menegakkan ketaatan. Hal itu termasuk bagian dari sebuah kenikmatan iman dan hidayah.

5. Mendapat Kemudahan Selama Ramadhan

Allah SWT memberikan kemudahan bagi yang menjalankan ibadah Ramadan pada 10 hari kedua. Caranya dengan diberikan kekuatan sehingga dapat menyelesaikan Ramadan hingga hari terakhir, Kemudahan tersebut tidak semua umat Islam mendapatkannya, hanya mereka yang konsisten dalam beribadah.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 185 Allah memberikan kemudahan bagi orang yang menjalankan ibadah Ramadan di 10 hari kedua dengan diberikan kemudahan untuk dapat menyelesaikan hingga akhir Ramadan.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur," (Q.S Al-Baqarah: 185)

6. Memiliki Imam Lebih Dalam

Orang yang menjalankan ibadah pada Ramadan 10 hari kedua akan memiliki rasa aman yang lebih. Sebab adanya ketekunan dan wujud istiqomah.

7. Jalan untuk Bersyukur

Asy-Syarhul Mumti ala Zaadil Mustaqni mengatakan bahwa beribadah kepada Allah SWT disertai niat dalam bentuk menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak fajar hingga terbenamnya matahari.

Hal itu termasuk salah satu bentuk bersyukur yang dilakukan manusia karena tidak semua orang diberi nikmat untuk mendapat kesempatan menjalankan ibadah Ramadan 10 hari kedua.

8. Mudah di Dunia dan Akhirat

Menjalani ibadah puasa pada 10 hari kedua akan mudah dilewati oleh orang yang ikhlas. Bagi yang berhalangan dapat mengganti di hari lain dan tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika Ramadan.

Dalam ayat ke-184 Surah Al-Baqarah, ibadah puasa Ramadan di 10 hari kedua mudah dijalankan bagi orang yang ikhlas, bagi yang berhalangan boleh mengganti di hari lain dan akan tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika Ramadan.

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: "(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui," (Q.S Al-Baqarah: 184).

9. Jalan Kebaikan Lebih Luas

Ibadah di bulan Ramadan pada 10 hari kedua termasuk sebuah kenikmatan karena diberi jalan untuk berbuat kebaikan dan mendapatkan pahala yang lebih luas seperti salat Tarawih, zakat, membaca Al-Qur'an, zikir dan sebagainya.

10. Petunjuk di Setiap Malam Ramadan

Setiap ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadan terlebih pada malam 10 hari kedua akan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Petunjuk tersebut berguna untuk menumbuhkan rasa syukur dan ketaatan dalam beribadah.

11. Mendapatkan Jalan Jika Kesulitan

Orang yang menjalankan ibadah Ramadan pada 10 hari kedua akan memiliki keimanan yang lebih karena sudah menjalani hampir setengah bulan. Selain itu, kebaikan yang diberikan Allah SWT sudah diterima dalam bentuk ketakwaan.

12. Menguatkan Jalan hingga Akhir Ramadan

Orang-orang pada zaman dahulu menjalani ibadah pada 10 hari kedua untuk mendapatkan kekuatan dari Allah SWT supaya dapat menyelesaikan hingga akhir. Hal tersebut menjadi contoh untuk umat zaman sekarang sehingga tetap optimis mencapai hari terakhir Ramadan.

13. Menjadi Pribadi Lebih Baik

Seseorang yang mampu menjalankan ibadah Ramadan pada 10 hari kedua termasuk sebuah keberkahan karena bisa istiqomah dalam beribadah. Hal itu membuatnya semakin dekat pada ALlah dan menjadi pribadi yang lebih baik.

14. Mencegah Maksiat

Ketaatan yang dibangun selama bulan Ramadan akan berdampak pada kebaikan. Salah satunya mencegah perbuatan maksiat yang melemahkan iman. Kekuatan tersebut dapat diminta pada 10 hari kedua Ramadhan sehingga diberi jalan untuk mencegah maksiat.

"Setiap perintah dalam Al-Quran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam Al-Quran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan," (disadur dari Tafsir Ibnu Katsir)

Dijelaskan bahwa ibadah Ramadan di 10 hari kedua akan mencegah kita untuk berbuat maksiat dikarenakan banyak berbuat kebaikan.

15. Mengikuti Teladan Rasul

Keutamaan terakhir adalah mengikuti teladan Rasulullah SAW. Ibadah pada 10 hari kedua ini dijalankan Rasulullah dan para sahabat serta umat mukmin pada zaman dahulu.

Demikian itulah keutamaan 10 hari kedua bulan Ramadhan yang akan didapatkan. Semoga bermanfaat, ya.




(csb/csb)


Hide Ads