- Sejarah Singkat Puasa Asyura
- Hukum Puasa Asyura
- Niat Puasa Asyura
- Keutamaan Puasa Asyura 1. Puasa Paling Mulia Setelah Ramadhan 2. Menghapus Dosa Satu Tahun yang Lalu 3. Pahala Setara Puasa 30 Hari 4. Mendapatkan Pahala 10.000 Malaikat dan Syuhada 5. Menghidupkan Sunah dan Menghormati Nabi Musa 6. Meningkatkan Kepekaan Sosial 7. Wujud Cinta kepada Nabi Musa AS 8. Meneladani Rasulullah SAW 9. Memberi Manfaat Kesehatan
Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriah yang memiliki banyak keistimewaan. Di antara berbagai amalan sunah yang sangat dianjurkan pada bulan ini, puasa Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram memiliki tempat yang istimewa di hati umat Islam.
Puasa ini tidak hanya memiliki sejarah yang agung, tetapi juga keutamaan luar biasa yang dijanjikan langsung oleh Rasulullah SAW. Puasa Asyura menjadi momen untuk meraih ampunan Allah SWT, mengikuti teladan Nabi, serta mendapatkan pahala berlipat. Simak keutamaan puasa Asyura, dalil-dalil pendukungnya, serta manfaatnya bagi jiwa dan raga.
Sejarah Singkat Puasa Asyura
Asyura berasal dari kata 'asyarah yang berarti sepuluh dalam bahasa Arab. Hari Asyura adalah hari ke-10 di bulan Muharram. Dalam sejarah Islam, hari ini diperingati sebagai hari ketika Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Fir'aun dan tentaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk rasa syukur, Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut. Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah dan mengetahui kaum Yahudi juga berpuasa pada hari itu, beliau bersabda:
"Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian." (HR. Muslim)
Sejak itu, Rasulullah SAW pun menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Asyura. Bahkan, Nabi Muhammad SAW menyuruh para sahabatnya untuk berpuasa pada hari tersebut.
Hukum Puasa Asyura
Hukum puasa Asyura adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Meskipun bukan wajib, puasa ini memiliki nilai spiritual yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang mau, maka boleh berpuasa. Dan, barang siapa yang tidak mau, maka tidak mengapa." (HR. Bukhari dan Muslim)
Niat Puasa Asyura
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ§Ψ΄ΩΩΨ±ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Arab Latin: Nawaitu shauma 'asyuraa sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Aku niat puasa Asyura, sunnah karena Allah Ta'ala.
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW sendiri menjalankannya dan menganjurkan umatnya untuk ikut berpuasa pada hari tersebut, karena keutamaannya yang luar biasa.
Salah satu keistimewaan terbesar dari puasa ini adalah dihapuskannya dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya. Selain itu, puasa Asyura juga menjadi momentum untuk memperkuat ketakwaan dan mengenang peristiwa penting dalam sejarah Islam.
1. Puasa Paling Mulia Setelah Ramadhan
Rasulullah SAW bersabda: "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu Muharram." (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa bulan Muharram, termasuk di dalamnya puasa Asyura, memiliki kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Ungkapan "bulan Allah" dalam hadis ini bukan hanya menunjukkan keutamaan waktu, tapi juga kehormatan ibadah yang dilakukan di dalamnya.
Maka, ketika kita berpuasa di hari Asyura, kita tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi sedang menjalankan salah satu puasa yang paling dicintai oleh Allah setelah Ramadhan. Ini adalah kesempatan langka untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah yang penuh cinta dan keutamaan.
2. Menghapus Dosa Satu Tahun yang Lalu
Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Asyura menghapus dosa-dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim)
Bayangkan, hanya dengan satu hari berpuasa dengan penuh keikhlasan di tanggal 10 Muharram, Allah SWT berkenan menghapus dosa-dosa kecil kita selama satu tahun sebelumnya. Ini menjadi bukti kasih sayang Allah kepada umat-Nya.
Betapa mudahnya mendapatkan ampunan-Nya dibandingkan dengan kesalahan-kesalahan yang sering kita lakukan tanpa sadar. Maka, tak ada alasan untuk melewatkan puasa ini, karena ia ibarat sapuan bersih bagi catatan amal kita.
3. Pahala Setara Puasa 30 Hari
Menurut hadis dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan Muharram, maka seolah-olah ia berpuasa selama 30 hari." (HR. At-Thabrani)
Hadis ini memberikan motivasi besar. Satu hari puasa dibalas seperti sebulan penuh ibadah. Ini bentuk kemurahan Allah SWT yang luar biasa. Kita tidak perlu menunggu bulan Ramadan untuk memperoleh pahala seperti puasa sebulan penuh. Cukup menyambut Asyura dengan niat tulus dan tekad beribadah, maka Allah melipatgandakan pahala tersebut.
4. Mendapatkan Pahala 10.000 Malaikat dan Syuhada
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menyatakan: "Barang siapa berpuasa di hari Asyura, maka Allah memberikan pahala 10.000 malaikat, pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah, serta pahala 10.000 orang mati syahid."
Meskipun hanya puasa satu hari, maknanya seolah kita sedang menghidupkan seluruh nilai keutamaan ibadah dalam Islam, yaitu kesabaran seperti orang haji, pengorbanan seperti syuhada, dan kesucian spiritual seperti para malaikat.
5. Menghidupkan Sunah dan Menghormati Nabi Musa
Ini menjadi salah satu makna penting di balik puasa Asyura. Rasulullah SAW berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur karena Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Musa dan Bani Israil dari kezaliman Fir'aun. Tradisi ini kemudian diteruskan oleh umat Islam sebagai cara mengenang perjuangan tauhid yang agung.
6. Meningkatkan Kepekaan Sosial
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Muhammad dan mengenyangkan mereka semua."
Puasa Asyura juga menjadi momentum untuk berbagi kepada sesama, terutama memberi makan orang yang berbuka. Hal ini mengasah empati dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
7. Wujud Cinta kepada Nabi Musa AS
Melaksanakan puasa Asyura adalah bentuk penghormatan dan kecintaan terhadap perjuangan Nabi Musa AS. Keteladanan Nabi Musa dalam menghadapi Fir'aun menjadi pengingat bahwa pertolongan Allah SWT pasti datang kepada hamba-Nya yang sabar dan bertakwa.
8. Meneladani Rasulullah SAW
Rasulullah SAW tidak hanya menganjurkan puasa Asyura, tetapi juga menjalankannya. Dengan mengikuti sunnah beliau, umat Islam memperkuat hubungan spiritual mereka kepada Nabi dan nilai-nilai yang beliau ajarkan.
9. Memberi Manfaat Kesehatan
Selain aspek spiritual, puasa Asyura juga membawa manfaat kesehatan. Di antaranya membantu detoksifikasi tubuh, menyehatkan jantung, mengontrol kadar gula dan kolesterol, menjaga berat badan, serta meningkatkan sistem imun. Ini menunjukkan bahwa puasa bukan sekadar ibadah, tapi juga bagian dari gaya hidup sehat yang diajarkan dalam Islam.
Puasa Asyura merupakan salah satu amalan sunnah yang penuh keutamaan, baik dari sisi spiritual, sosial, maupun kesehatan. Dengan menjalankan puasa pada tanggal 10 Muharram, umat Islam tidak hanya mengikuti jejak Nabi Musa AS dan Rasulullah SAW, tetapi juga membuka pintu pahala besar dari Allah SWT.
(ihc/irb)